Kamis, 17 Desember 2015

Perisai Rudal AS Tak Mampu Tahan Serangan Besar Nuklir Rusia


Perisai Rudal AS Tak Mampu Tahan Serangan Besar Nuklir Rusia
Militer Kremlin mengklaim perisai rudal AS tak mampu menahan serangan besar-besaran rudal nuklir Rusia. | (Sputnik)

MOSKOW - Perisai rudal Amerika Serikat (AS) tidak mampu menahan serangan besar-besaran dari rudal nuklir balistik antarbenua (ICBM) Rusia. Demikian klaim Komandan Strategi Pasukan Rudal Rusia, Kolonel Jenderal Sergey Karakaev, dalam konferensi pers, kemarin.

Analisis ahli militer Rusia telah menemukan bahwa tidak ada potensi senjata, maupun kapasitas komputasi data pertahanan rudal AS yang dikerahkan saat bisa menangani serangan segerombolan triad nuklir Rusia,” katanya.


Dia mencontohkan prediksi para ahli Amerika yang percaya bahwa sistem pertahanan rudal yang efektif harus terdiri dari berbagai jenis rudal intersepsi terpadu—baik itu kinetik atau sistem laser—yang dikerahkan di semua lingkungan, termasuk dalam ruang.


Menurut jenderal militer Rusia itu, rencana pembangunan jangka panjang dari Pasukan Rudal Strategis Rusia telah diperbaiki untuk mempertimbangkan skala yang diprediksi dan laju dari pembangunan rudal pertahanan AS.

“Pasukan Rudal Strategis berencana untuk memperkenalkan beberapa merek sarana dan teknik-teknik baru yang efektif untuk menembus sistem pertahanan rudal,” ujar Jenderal Karakaev, yang menekankan bahwa rudal balistik Rusia mampu membidik target di mana saja di dunia.


Menurut Karakaev, seperti dikutip Russia Today, ICBM modern saat ini mencapai hingga 56 persen dari senjata nuklir dan pada tahun 2022 semua sistem rudal balistik Rusia yang usang akan diganti dengan yang baru. Dia juga membocorkan perihal penelitian dan pengembangan untuk sistem rudal balistik antarbenua baru, Sarmat, telah selesai dan tahun depan tes skala penuh akan dimulai di Kosmodrom Plesetsk.


Credit  Sindonews