Satu orang di Polsek Sinak berkhianat, diam-diam bekerja sama dengan kelompok bersenjata. (Thinkstock/Hurricanehank)
Berikut kronologi penyerbuan yang terjadi sekitar pukul 20.45 WIT seperti dijelaskan oleh Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Harsono dan Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Patridge Renwarin:
- Anggota Polsek Sinak sedang menonton televisi di ruang jaga sembari bercengkerama.
- Kelompok penyerang yang diduga berjumlah 15 orang berjalan kaki dari arah hutan.
- Terdengar suara tembakan dari honai di belakang Mapolsek Sinak.
- Kelompok penyerang masuk dari bagian belakang Markas Polsek Sinak.
- Seorang warga yang sudah empat tahun membantu di Polsek Sinak, DK, membuka pintu belakang Mapolsek Sinak.
- Kelompok penyerang menyelinap lewat pintu belakang dan langsung menyerang polisi.
- Tiga polisi tewas, yakni Briptu Ridho, Bripda Arman, dan Bripda Ilham. Sementara dua rekan mereka, Briptu Suma dan Bripda Rian, mengalami luka tembak. Kelima polisi yang menjadi korban ini ada di ruang jaga saat penyerbu masuk.
- Kelompok penyerang merampas dua puncuk senapan AK-47, dua senapan SS1, tiga mouser, dan satu peti amunisi dari Polsek Sinak.
- Kelompok penyerang kabur.
- Para anggota Polsek Sinak dievakuasi ke Komando Rayon Militer (Koramil) yang berjarak sekitar 100-150 meter dari Polsek Sinak, termasuk tiga jenazah polisi yang tewas.
- Anggota Koramil dan Batalyon Infanteri 751/Raider menuju Polsek Sinak dan berjaga di sana.
Suara tembakan dari honai di belakang Polsek Sinak, menurut Kombes Patridge, diduga menjadi semacam kode bagi DK untuk membuka pintu belakang Polsek.
“Dari analisis kami, DK sudah bekerja sama dengan kelompok bersenjata itu,” kata Patridge.
Hal tersebut diamini oleh Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Mulyono. Di Markas Besar TNI AD di Jakarta, Mulyono meminta semua prajurit di Papua untuk berhati-hati.
Saat ini Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw telah berada di Sinak untuk mengecek langsung kondisi di sana.
Credit CNN Indonesia