Salah satu kerja sama dalam bidang pariwisata.
Pendiri Google di Indonesia (VIVA.co.id/Tasya Paramitha)
Ia memaparkan, jumlah pengunjung situs pariwisata resmi Kemenpar
Indonesia, travel naik 600 persen atau enam kali lipat sejak bekerjasama
dengan perusahaan mesin pencari online terbesar di dunia itu.
"Kita harus tahu bahwa lifestyle orang sudah berubah. Costumer sudah banyak yang menggunakan mobile atau digital. 70 Persen wisman sudah pakai payment digital. Jadi kita harus memperbanyak digital marketing. Google adalah mitra utama Kemenpar untuk mengimplementasikan digital marketing,"
jelas Arief seusai konferensi pers bersama bos Google Sergey Brin di
Gedung Sapta Pesona, Kemenpar, Monas, Jakarta Pusat, Senin sore 28
Desember 2015.
Menurut dia, setelah tahun 2015 promosi pariwisata Indonesia
difokuskan ke lima negara yakni Singapura, Malaysia, Thailand, Australia
dan Jepang, tahun 2016 mendatang Kemenpar akan menyasar seluruh dunia.
Ia menambahkan setelah Google membuat street view Candi Borobudur, viewers atau pengunjungnya luar biasa hingga mencapai jutaan orang. Saat itu Kemenpar meminta agar streer view Candi Borobudur diletakkan di landing page Google.
"Jadi tahun 2016 menyasar ke seluruh negara karena di digital marketing,
semakin banyak negara sasarannya, harga per satuannya semakin murah.
Dia bisa spesifik, jadi bisa digunakan untuk mempromosikan ke
orang-orang yang memang suka wisata bahari dan kebudayaan. Jadi bisa
menyasar langsung," ungkap Arief.
Ia menambahkan pasar pariwisata Indonesia terdiri dari dua yaitu
lokal dan mancanegara. Maka dari itu, untuk menyasar pasar wisatawan
mancanegara, pemerintah harus menggunakan media dan blogger global. Hal
tersebut menurutnya tidak bisa dihindari.
Sedangkan Direktur Marketing Communication Mancanegara Kemenpar,
Noviendi Makalam, mengungkapkan kerjasama pemerintah Indonesia dan
Google dalam bidang pariwisata adalah dengan memasang iklan di Google
dan Youtube. Ia juga mengatakan nantinya Google akan membantu membuat
Google Plus khusus mengenai Indonesia.
"Semacam micro site. Banyak negara yang sudah punya. Jadi semua yang ada di seluruh dunia di-capture Google, diletakkan di situ. Lalu kita minta agar kalau orang buka Google di luar negeri untuk search tentang Indonesia, jangan berita buruk duluan yg keluar," kata Noviendi saat ditemui di kesempatan yang sama.
Menteri Arief menambahkan kunjungan Sergey ke Indonesia saat ini,
salah satunya adalah untuk membahas kerjasama dengan Kemenpar dalam
pembuatan Google Underwater Street View di beberapa destinasi wisata di
Tanah Air yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya.
Credit VIVA.co.id