Pesawat tempur T-50 Golden Eagle jatuh di pinggiran Pangkalan Udara Adisucipto, Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Jet ini sudah dikembangkan sejak 1990, namun baru mulai diproduksi massal oleh Korea Selatan pada 2003. Dalam perkembangannya, beragam tipe pesawat T-50 bermunculan, mulai T-50B, TA-50, hingga T-50i.
Jenis T-50i yang dipesan Indonesia pada Korea Selatan baru didatangkan pada tahun 2012-2013. Jet yang jatuh sesaat setelah melakukan manuver terbang rendah di atas ribuan pengunjung Yogya Airshow itu belum genap tiga tahun beroperasi di Indonesia.
Terlepas dari sanjungan banyak pakar, T-50 pernah mengalami beberapa kali kecelakaan, seperti dikutip dari situs aviation-safety.net. Berikut daftar kecelakaan pesawat jenis T-50 selama empat tahun terakhir.
1. T-50B Golden Eagle
Kecelakaan terjadi di sebuah gunung di Hoengseong, Korea Selatan, pada 15 November 2012, sekitar pukul 10.28 waktu setempat. Pesawat jatuh dan menyebabkan sang pilot, Kapten Kim Wan-hee, meninggal dunia.
Pesawat T-50B jatuh saat latihan penerbangan oleh Tim Akrobatik Angkatan Udara Korea Selatan. Kecelakaan disebabkan oleh seorang teknisi yang lupa mencabut kabel untuk mematikan mesin. Alhasil pilot gagal mengaktifkan kembali sistem yang mengontrol pergerakan vertikal si kuda besi.
Sang teknisi sudah 15 tahun malang-melintang dalam dunia penerbangan, dan saat itu ia memasuki tahun kedua mengurusi jenis pesawat tempur tersebut.
Merujuk situs koreajoongangdaily.joins.com, setelah lepas landas selama 1 menit 38 detik, Kapten Kim Wan-hee menyalakan tombol pengatur penerbangan namun jet justru tak bisa terbang dan jatuh ke bawah.
Pilot berupaya untuk menyelamatkan diri dengan parasut namun gagal.
2. T-50 Golden Eagle
Pesawat ini jatuh di sekitar Pangkalan Udara Militer Gwangju, Korea Selatan, pada 28 Agustus 2013. Dua orang tewas.
Kecelakaan terjadi sesaat setelah pesawat diterbangkan dari Pangkalan Udara Militer Gwangju, Korea Selatan. Tak ada alasan jelas penyebab jatuhnya pesawat.
3. T-50i Golden Eagle
Pesawat tempur yang diimpor Indonesia dari Korea Selatan ini jatuh di pinggiran Bandara Adisucipto, Yogyakarta, 20 Desember 2015, sekitar pukul 09.40 WIB. Musibah ini menewaskan dua pilot senior Letkol Penerbang Marda Sarjono dan Kapten Penerbang Dwi Cahyadi.
Marda merupakan instruktur penerbangan. Dia Komandan Skadron Udara 15 Tempur Lanud Iswahjudi –skadron yang khusus mengoperasikan T-50. Marda juga satu dari enam pilot TNI yang dikirim ke Korea Selatan untuk mempelajari khusus teknik operasionalisasi T-50.
T-50i yang dipiloti Marda menukik ke bawah beberapa saat setelah melakukan manuver terbang rendah di atas ribuan pengunjung. TNI Angkatan Udara telah membentuk tim penyelidik yang akan melibatkan Korea Selatan dalam proses investigasi.
Credit CNN Indonesia