Pesawat tempur TNI AU tipe Golden
Eagle T-50 jatuh saat beratraksi di langit Yogyakarta. Padahal ini
adalah salah satu pesawat yang canggih. (Chung Sung Jun/Getty Images)
Golden Eagle T-50 adalah pesawat tempur yang dikembangkan oleh Korea Aerospace Industries (KAI) dan Lockheed Martin. Ini adalah pesawat tempur pertama buatan Korea Selatan yang bisa mencapai kecepatan supersonic.
Pesawat ini sebenarnya sudah dikembangkan sejak 1990, namun baru mulai diproduksi masal oleh Korea Selatan pada 2003. Dua tahun kemudian pesawat baru bisa dikirimkan ke negara-negara pemesan.
|
Di Indonesia Golden Eagle T-50 sudah mendarat sejak akhir 2013 untuk menggantikan pesawat Hawk
MK-53. Total ada 16 pesawat yang dipesan Kementerian Pertahanan dan masuk secara bertahap.
Dilihat dari spesifikasinya Golden Eagle T-50 memang termasuk salah satu pesawat tempur canggih. Bobotnya yang ringan, mesin yang kencang, membuat pesawat ini cocok dijadikan pesawat latih lanjutan bagi pilot pesawat tempur.
Menurut catatan Wikipedia pesawat ini memiliki panjang 13 meter dengan lebar mencapai 9,45 meter dengan kecepatan maksimum mencapai 1.600 KM per jam.
Chung Sung Jun/Getty Images
|
Sebagai pesawat tempur ringan Golden Eagle T-50 juga memiliki persenjatan yang lengkap, ada gatling gun tiga laras yang bisa menyemburkan 2.000 peluru setiap menitnya serta beragam macam rudal dan roket.
Berkat semua kecanggihanya itu Golden Eagle T-50 dianggap layak untuk selalu tampil dalam berbagai acara kedirgantaraan, besanding dengan pesawat super lainnya seperti F16 dan Sukhoi Su-30.
Namun pada acara Gebyar Dirgantara yang berlangsung di bandara Adisucipto sejak Sabtu (19/12), pesawat ini mengalami kecelakaan saat melakukan akrobatik di udara. Belum diketahui penyebab jatuhnya pesawat.
Dalam insiden itu dua pilot dilaporkan meninggal dunia. Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI AU Dwi Badarmanto, Golden Eagle T-50 yang dipakai itu sudah punya jam terbang tinggi dan kerap melakukan manuver di berbagai acara TNI.
Credit CNN Indonesia