Jumat, 18 Desember 2015

Pemberontak Maois Serang Konvoi Bantuan Militer Filipina


Pemberontak Maois Serang Konvoi Bantuan Militer Filipina  
Sementara itu, korban tewas akibat topan Melor mencapai 41 orang, infrastruktur dan lahan pertanian porak-poranda. (Reuters/Renelyn Loquinario)
 
Jakarta, CB -- Pemberontak Maois menyerang konvoi bantuan militer, memanfaatkan kekacauan yang terjadi akibat topan yang melanda Filipina.

Sementara itu, korban tewas akibat topan Melor mencapai 41 orang. Melor yang dikenal oleh penduduk lokal sebagai topan Nona merupakan topan kategori 3 yang menghempas Filipina sejak awal pekan ini dan berakhir di Laut China Selatan pada Kamis (17/12). Topan ini menghancurkan wilayah pertanian, rumah dan infrastruktur.

Gerilyawan Maois menyerang konvoi bantuan tentara pada Jumat pagi, melukai dua tentara.

"Sebuah konvoi tentara disergap setelah mengirimkan barang bantuan di daerah yang terhempas topan," kata Alexander Pama dari Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional.


Seorang juru bicara militer juga menyalahkan pemberontak Maois atas serangan itu.

Kelompok komunis New People’s Army (NPA) telah melancarkan kampanye gerilya di Filipina selama lebih dari empat dekade, dan serangan itu terjadi hanya lima hari menjelang gencatan senjata sepihak yang dideklarasikan oleh pemberontak.

Juru bicara NPA belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar.

Media melaporkan 41 yang orang yang tewas dalam badai akibat tertimpa pohon, tenggelam dan tersetrum listrik, serta tertimpa tanah longsor.

Empat orang masih dinyatakan hilang, 20 lainnya luka-luka dan hampir 750 ribu orang dievakuasi. Sekitar sepertiga dari jumlah itu masih tinggal di tempat pengungsian, terancam merayakan Natal pekan depan sebagai tunawisma dan tanpa listrik.

Badan bencana Filipina mengatakan kerugian akibat hancurnya infrastruktur mencapai 935 juta peso. Lahan pertanian juga habis tergenang di pulau utama Luzon, sementara angin menumbangkan pepohonan.

Penerbangan domestik dan layanan feri telah kembali beroperasi saat ini, tetapi beberapa sekolah masih tutup. Komunikasi dan listrik sudah berfungsi kembali di beberapa daerah dan jalanan telah dibersihkan dari puing-puing.

Para pejabat mengatakan badai lain bisa membawa hujan lebat pada Jumat malam ke pulau selatan Mindanao.

Filipina dilanda sekitar 20 topan kuat setiap tahunnya. Pada 2013, topan Haiyan menewaskan lebih dari 6.300 orang dan menyebabkan 1,4 juta lainnya kehilangan tempat tinggal.

Credit CNN Indonesia