DAMASKUS
- Kelompok teroris Negara Islam Irak Suriah, ISIS, menyatakan perang
dengan Arab Saudi pasca negara itu mempelopori terbentuknya koalisi
Islam melawan organisasi teroris.
Dalam videonya yang baru dirilis, ISIS memperingatkan Saudi yang telah bekerjasama dengan koalisi 'Tentarar Salib' merujuk pada koalisi pimpinan Amerika Serikat. Mereka juga menantang Arab Saudi untuk menghadapi mereka di Suriah, seperti dikutip dari laman Ynet, Jumat (18/12/2015).
Di akhir video tersebut, ISIS kembali mempertontonkan aksi sadisnya dengan mengeksekusi seseorang yang diklaim telah bekerjasama dengan Arab Saudi sebagai sebuah pesan kepada para pemimpin di Riyadh.
Sebelumnya, Arab Saudi telah mengumumkan terbentuknya koalisi Islam melawan organisasi teroris. Kelompok ini terdiri dari 34 negara Islam dan berbasis di ibukota Arab Saudi, Riyadh.
Dalam videonya yang baru dirilis, ISIS memperingatkan Saudi yang telah bekerjasama dengan koalisi 'Tentarar Salib' merujuk pada koalisi pimpinan Amerika Serikat. Mereka juga menantang Arab Saudi untuk menghadapi mereka di Suriah, seperti dikutip dari laman Ynet, Jumat (18/12/2015).
Di akhir video tersebut, ISIS kembali mempertontonkan aksi sadisnya dengan mengeksekusi seseorang yang diklaim telah bekerjasama dengan Arab Saudi sebagai sebuah pesan kepada para pemimpin di Riyadh.
Sebelumnya, Arab Saudi telah mengumumkan terbentuknya koalisi Islam melawan organisasi teroris. Kelompok ini terdiri dari 34 negara Islam dan berbasis di ibukota Arab Saudi, Riyadh.
Credit Sindonews
Ancam Serang Saudi, ISIS Sebut Koalisi Islam Bodoh
RAQQA - Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengancam akan menyerang Arab Saudi setelah Saudi mengumumkan memimpin Koalisi Islam dari 34 negara. Tak hanya mengancam, ISIS juga meledek Saudi dan negara-negara yang tergabung dalam Koalisi Islam itu dengan menyebut mereka “bodoh”.
Saudi pada pekan lalu membuat kejutan pada dunia dengan mengumumkan pembentukan Koalisi Islam untuk memerangi teroris di sejumlah negara, termasuk kelompok ISIS. Namun, kelompok yang menguasai sebagian wilayah Irak dan Suriah itu tidak gentar dengan Koalisi Islam yang dipimpin Saudi.
Dalam sebuah publikasi mingguan dengan menampilkan kegiatan militernya, ISIS menyebut Saudi dan Koalisi Islam dari 34 negara itu sebagai “orang-orang bodoh”.
Menteri Pertahanan yang juga Deputi Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman, mengatakan Koalisi Islam bermarkas di Riyadh. Putra Raja Salman bin Abdulaziz itu menegaskan Koalisi Islam dibentuk untuk melawan teroris di Irak, Suriah, Libya, Mesir dan Afghanistan.
Ke-34 negara itu adalah Arab Saudi, Yordania, Uni Emirat Arab (UEA), Pakistan, Bahrain, Bangladesh, Benin, Turki, Chad, Togo, Tunisia, Djibouti, Senegal, Sudan, Sierra Leone, Somalia, Gabon, Guinea, Palestina, Republik Federal Islam Komoro, Qatar, Cote d'Ivoire, Kuwait, Libanon, Libya, Maladewa, Mali, Malaysia, Mesir, Maroko, Mauritania, Niger, Nigeria dan Yaman.
Malaysia telah membantah bergabung dalam Koalisi Islam. Sedangkan Pakistan yang awalnya menyangkal bergabung, pada akhirnya mengkonfirmasi setuju menjadi bagian dari Koalisi Islam.
Dalam sebuah pernyataan, ISIS meledek bahwa koalisi yang dipimpin Saudi itu akan runtuh.”Dengan izin dari Tuhan, koalisi ini akan runtuh, (koalisi) dari pemerintah tiran yang menindas di negeri Islam,” bunyi pernyataan kelompok itu yang dipublikasikan secara online, seperti dikutip Reuters, Minggu (20/12/2015).
”Koalisi Mohammed bin Salman akan terkejut,” lanjut pernyataan itu. Dalam pernyataan itu, ISIS juga meledek pertemuan kelompok pemberontak moderat Suriah yang berlangsung di Riyadh dengan menganggap semua pihak yang melakukan pertemuan itu sebagai “kafir”.
Credit Sindonews