Angkatan Udara Amerika Serikat
mengerahkan bomber B-1B, bukan A-10, untuk memberi dukungan serangan
udara jarak dekat kepada tentara Irak, pada saat mengambil alih kota
Ramadi dari ISIS. Hal ini ditegaskan oleh Kolonel Steve Warren,
jurubicara Operation Inherent Resolve, kepada CNN, pada Kamis, 24
Desember 2015. SSgt Bennie J. Davis III/US Air Force
Steve Warren mengatakan bahwa bomber
B-1B dipilih karena mampu membawa 84 bom 500lb dan terbang selama 10
jam tanpa mengisi ulang bahan bakar. Menurut Warren, pesawat pembom B-1B
Lancer terbukti dapat menjadi pesawat pendukung serangan darat jarak
dekat yang sangat efektif. B-1B dapat menggantikan tugas pesawat A-10
Thunderbolt II yang selama ini menjadi andalan Amerika Serikat.
military.ir
B-1B Lancer pertama kali diproduksi
oleh Rockwell, sekarang menjadi bagian Boeing, pada 18 Oktober 1984.
Bomber ini merupakan pengembangan dari B-1A, prototipe pesawat pembom
strategis, yang dibuat pada 1970. Program bomber B-1A hanya sampai pada
pembuatan empat prototipe dan terhenti hingga 10 tahun kemudian
dikembangkan menjadi B-1B Lancer yang memiliki teknologi siluman.
Zachary T. C. Hada/USAF
Bomber B-1B menggunakan empat mesin
turbofan General Electric F101-GE-102 sehingga dapat melesat hingga
kecepatan 1,25 mach atau 1.324 km/jam dengan daya jelajah hingga 12.000
km. Pesawat ini memilik panjang 44, 81 m, panjang sayap ayun 23,84 m,
sayap saat direntangkan 41,67 m, dan tinggi 10,36 m. Berat kosong bomber
ini adalah 87 ton, dan berat maksimum pada saat lepas landas 216,3 ton.
boeing.com
Awalnya, bomber B-1B Lancer
dirancang untuk membawa bom nuklir, namun setelah Uni Soviet pecah,
pesawat ini juga digunakan untuk membawa bom konvesional. Debut
pertempuran pertama bomber ini saat diterjunkan dalam Operasi Desert
Fox, pada 1998. B-1B juga dilibatkan dalam operasi NATO di Kosovo
beberapa tahun kemudian. Amerika juga menggunakan B-1B dalam operasi
bersama NATO di Irak dan Afghanistan. Bomber jarak jauh ini diperkirakan
akan terus digunakan hingga 2030, dengan beberapa program modernisasi.
boeing.com
Boeing melakukan program modernisasi
pesawat pembom B-1B Lancer, yang meliputi modernisasi radar, perangkat
lunak avionik, sistem navigasi, layar display warna di kokpit, data
links, kemampuan sensor, kemampuan perang elektronika, dan persenjataan
yang dibawa. Modernisasi 62 bomber B-1B diharapkan selesai pada 2019.
academic.ru
Credit Tempo.co