TEHERAN – Presiden Suriah Bashar al Assad
merencanakan kunjungan ke Iran. Namun ia tidak akan datang sendiri
dengan pesawat pribadi dan pengawal-pengawal terpercayanya. Rombongan
pesawat tempur Rusia kabarnya juga akan turut mengawal kedatangannya ke
negara sahabat baiknya.
“Empat pesawat tempur strategis Rusia akan menjaga keselamatan pesawat yang ditumpangi Presiden Suriah selama kunjungan ke dan dari Iran,” kata media Lebanon al Diyar, sebagaimana dikutip dari Far News, Senin (21/12/2015).
Pendampingan pesawat tempur Rusia ini diharapkan dapat menjauhkan pesawat-pesawat tempur milik koalisi pimpinan Amerika Serikat dari putra mantan Presiden Hafizh al Assad. Rusia sendiri mengaku sudah memberikan peringatan terkait hal tersebut. Sebab pesawat tempur Rusia sudah dimandatkan untuk melepas tembakan jika sewaktu-waktu merasa terancam.
Sumber yang sama juga mengungkap, pria kelahiran Damaskus itu akan melanjutkan perjalanan ke Teheran menggunakan maskapai penerbangan lokal Irak.
Sebenarnya, Assad dijadwalkan bertandang ke Iran pada akhir Desember 2015 atau awal Januari 2016. Akan tetapi, sepertinya jadwal itu telah dimajukan.
Kunjungan Sekretaris Wilayah Partai Baath itu ke negara-negara sekutu terjadi setelah kemenangan terakhir tentara Suriah atas kelompok teroris Takfiri.
“Kunjungan Assad ke Teheran akan menjadi perjalanan keduanya ke luar negeri dalam empat tahun terakhir. Kepergian pertamanya terjadi sebulan yang lalu, saat ia melawat ke Moskow,” terang sumber tersebut.
“Empat pesawat tempur strategis Rusia akan menjaga keselamatan pesawat yang ditumpangi Presiden Suriah selama kunjungan ke dan dari Iran,” kata media Lebanon al Diyar, sebagaimana dikutip dari Far News, Senin (21/12/2015).
Pendampingan pesawat tempur Rusia ini diharapkan dapat menjauhkan pesawat-pesawat tempur milik koalisi pimpinan Amerika Serikat dari putra mantan Presiden Hafizh al Assad. Rusia sendiri mengaku sudah memberikan peringatan terkait hal tersebut. Sebab pesawat tempur Rusia sudah dimandatkan untuk melepas tembakan jika sewaktu-waktu merasa terancam.
Sumber yang sama juga mengungkap, pria kelahiran Damaskus itu akan melanjutkan perjalanan ke Teheran menggunakan maskapai penerbangan lokal Irak.
Sebenarnya, Assad dijadwalkan bertandang ke Iran pada akhir Desember 2015 atau awal Januari 2016. Akan tetapi, sepertinya jadwal itu telah dimajukan.
Kunjungan Sekretaris Wilayah Partai Baath itu ke negara-negara sekutu terjadi setelah kemenangan terakhir tentara Suriah atas kelompok teroris Takfiri.
“Kunjungan Assad ke Teheran akan menjadi perjalanan keduanya ke luar negeri dalam empat tahun terakhir. Kepergian pertamanya terjadi sebulan yang lalu, saat ia melawat ke Moskow,” terang sumber tersebut.
Credit Okezone