Rabu, 23 Desember 2015

Saat Perang Dingin, AS Ingin Hancurkan 1.200 Kota dengan Nuklir


Saat Perang Dingin AS Ingin Hancurkan 1 200 Kota dengan Nuklir
Dokumen NARA mengungkap AS membidik 1.200 kota musuh dengan nuklir saat Perang Dingin. | (Bloomberg)

WASHINGTON - Dokumen Catatan Adiministrasi dan Arsip Nasional (NARA) Amerika Serikat (AS) mengungkap bahwa Strategic Air Command (SAC) pada akhir 1950-an merilis datar lapangan udara dan kota-kota musuh yang akan dihancurkan dengan bom nuklir.

Ada lebih dari 1.200 kota musuh yang masuk daftar target bom nuklir AS saat Perang Dingin dengan Uni Soviet (sekarang Rusia) pecah. Menurut dokumen yang dikutip Sputnik, Rabu (23/12/2015), rencana penggunaan bom nuklir itu untuk "penghancuran sistematis" di kota-kota musuh dan untuk menargetkan "penduduk" selama perang dengan Uni Soviet memanas.


Sebanyak lebih dari 1.200 kota yang jadi target itu termasuk di antaranya Moskow, Beijing, Berlin dan Warsawa. Setiap kota masuk kategori sasaran Nomor 275”. Selain populasi, rencana serangan itu ditargetkan pada industri dan infrastruktur.

Daftar lain dalam dokumen NARA adalah lebih dari 1.100 lapangan udara milik kubu Blok Soviet.Tujuannya untuk menunjukkan kekuatan pada pembom Soviet. Rencana serangan sistematis itu sebelum rudal balistik antarbenua (ICBM) diciptakan.

Menurut hasil studi SAC, lapangan udara Soviet harus ditargetkan dengan bom dengan skala kekuatan mulai dari 1,7 hingga 9 megaton. Bom dengan kekuatan sebesar itu mampu menimbulkan kerusakan yang signifikan. 


SAC juga percaya perlunya sebuah bom dengan kekuatan 60 megaton (empat kali lebih besar dari bom Hiroshima 15 kiloton) mampu memberikan hasil yang signifikan dalam hal perang dengan Blok Soviet. Namun pada akhirnya rencana dari SAC itu tidak direalisasikan.

Credit  Sindonews