TNI AU kesal karena F-16 hibah AS mengalami kerusakan. (Purestock/Thinkstock)
Sekretaris Jenderal Kemhan Letnan Jenderal Ediwan Prabowo mengatakan kalau pun benar-benar ada kerusakan pada jet tempur bekas dari AS itu, hal tersebut menurutnya tak aneh sebab kerusakan semacam itu kerap terjadi pada pesawat tempur.
"Soal keretakan, saya belum dapat laporan, apalagi yang ada di kanopi. Tapi ini sebenarnya lazim terjadi di semua pesawat tempur," kata Ediwan di kantor Kemhan, Jakarta, Kamis (17/12).
Berkaca pada perjanjian jual-beli pesawat tempur bekas antara AS dan negara-negara lain, Ediwan yakin Departemen Pertahanan AS akan selalu bertanggung jawab atas kerusakan pesawat tempur yang mereka jual.
Jika akhirnya TNI AU melayangkan laporan kerusakan pada F-16 bekas pakai AS kepada Kemhan, Ediwan berjanji lembaganya akan segera menindaklanjuti.
"Saya tidak menganggap remeh itu," kata Ediwan.
Alasan AS tidak dapat segera menerbangkan pesawat bekas pakai itu ke Indonesia, kata Agus, ialah karena ketiadaan mesin. Negeri Paman Sam itu bahkan mengajukan peminjaman mesin F-16 yang telah lebih dulu tiba di Indonesia, untuk menerbangkan sisa F-16 lain yang masih di AS.
Menanggapi hal ini, Ediwan merasa tidak ada hal yang perlu dipersoalkan. Ia berkata, koordinasi teknis bisa dilakukan pada implementasi jual-beli alutsista.
"Itu tidak masalah. Kalau setuju, oke. Kalau tidak setuju, ya tidak. Syaratnya rambu-rambu pada kontrak tetap berjalan," kata Ediwan.
Jet-jet itu sebelumnya dioperasionalkan oleh Angkatan Udara AS. Jika sudah dikirim ke Indonesia, Departemen Pertahanan AS semula berencana meningkatkan teknologi F-16 Block 32 itu menjadi Block 52.
Namun pada April 2015, satu unit pesawat F-16 bekas pakai AS itu mengalami insiden saat hendak lepas landas di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Jet tempur itu tergelincir di landasan.
Pilot Letnan Kolonel Dwi Cahyono langsung melontarkan diri ke udara untuk menghindari api dan ledakan.
Sejak saat itu, Agus menyatakan TNI AU tidak akan mengoperasionalkan satu pun pesawat F-16 bekas AS hingga investigasi serius atas kecelakaan selesai dilakukan.
Credit CNN Indonesia