Senin, 21 Desember 2015

Ini 4 Kapal Buatan Batam yang Siap Menindak Pencuri Ikan di Kepri


Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Asep Burhanudin meresmikan empat kapal pengawas perikanan di PSDK Jembatan II Barelang, jumat (18/12). F Dalil Harahap/Batam Pos
Ini empat kapal pengawas perikanan milik PSDK yang diresmikan di Jembatan II Barelang, Jumat (18/12). F Dalil Harahap/Batam Pos

CB – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meresmikan empat kapal pengawas perikanan buatan PT Palindo Marine di Sagulung, Batam, Jumat (18/12). Keempat kapal ini akan memperkuat pengawasan dan pemberantasan illegal fishing di perairan Indonesia.
Keempat kapal pengawas (KP) tersebut yakni KP Hiu 012, KP Hiu 013, KP Hiu 014, serta  KP Hiu 015.
“Penambahan kapal pengawas ini untuk menekan kerugian negara akibat pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan secara ilegal, terutama yang dilakukan kapal-kapal perikanan asing,” kata Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Asep Burhanudin di Kantor Satuan Kerja PSDKP Batam, Jumat (18/12).
Asep menjelaskan, kapal dengan panjang 32 meter, lebar 6 meter, tinggi 3 meter dengan kecepatan 25 knot ini akan dioperasikan di wilayah barat dan timur Indonesia. Masing-masing dua kapal.
“Di barat akan ditempatkan di Natuna dan Selat Malaka sementara timur di perairan Sulawesi Utara dan Laut Arafuru,” kata Asep.
Kata Asep, saat ini ada empat kapal lain yang tengah diproduksi di Jakarta yang juga akan ditempatkan di wilayah-wilayah tersebut. Rencananya empat kapal ini akan diresmikan dalam waktu yang bersamaan dengan Batam, namun karena persoalan teknis maka peresmiannya diundur.
Dengan peresmian empat kapal ini, maka kapal pengawas milik KKP kini menjadi 31 unit dari sebelumnya hanya 27 unit. “Semuanya tersebar di seluruh wilayah pengelolaan perikanan negara Republik Indonesia (WPP-NRI),” ucap Asep.
Selain itu, tahun 2016 pemerintah juga berencana membangun dua kapal Markas, yakni kapal serbaguna yang bisa bertahan selama dua bulan di tengah laut. “Kapal ini multipurpose (serbaguna), menyediakan logistik, ada pelatiahn, rumah sakit dan lain-lain,” kata Asep.
Disinggung soal, daerah mana maupun galangan kapal mana yang akan membangun kapal itu, Asep mengatakan tergantung  PT PAL Indonesia (Persero) sebagai leading sector dengan memberdayakan galangan-galangan kapal dalam negeri. “Nanti yang diberdayakan 200 galangan kapal dalam negeri. Ini saya setuju, dengan cinta produk dalam negeri,” pungkasnya.
Senada dengan yang disampaikan Asep, pihak PT Palindo Marine berharap pemerintah dapat semakin mendukung galangan lokal dalam memproduksi kapal dengan memesan produk kapal dari galangan dalam negeri.
“Kami harap galangan lokal semakin didukung oleh pemerintah, seperti  kebijakan memprioritaskan galangan lokal daripada galangan luar,” kata Pelaksana Harian PT Palindo Marine, Charles Wirawan.

Credit  batampos.co.id