Situs militer terkenal IHS Janes
menulis bahwa Angkatan Darat Amerika Serikat mempensiunkan pesawat
tanpa awak atau unmanned air vehicle (UAV) RQ/MQ-5 Hunter. Pengumuman
ini dikeluarkan setelah penerbangan terakhir RQ/MQ-5 Hunter terakhir,
pada pertengahan Desember di Ft Hood di Texas. Pesawat ini telah
menjalani lebih dari 110.000 ribu jam terbang dan ikut dalam beberapa
peperangan. janes.com
Pengalaman pertama RQ/MQ-5 Hunter
dalam peperangan adalah pada saat mendukung misi NATO di Kosovo, antara
1996 dan 2002. Selama di Kosovo, UAV Hunter menjalankan misi sebanyak
600 jam terbang setiap 30 hari, atau 4.200 jam terbang selama tujuh
bulan di Kosovo, Hunter merupakan salah satu UAV yang telah terbukti
keandalannya dalam perang. popsci.com
Hunter juga terlibat dalam perang
Irak, pada 2003, dan beberapa tahun terlibat dalam misi-misi di
Afghanistan. Pada November 2004, Department of Homeland Security Amerika
Serikat menugaskan dua UAV Hunter di perbatasan Arizona. Pesawat tanpa
awak RQ/MQ-5 Hunter bertugas melakukan mata-mata, pengawasan, dan
pengintaian dalam setiap misinya. Hunter memberikan gambar dan data yang
real-time. army-technology.com
Sejarah RQ/MQ-5 Hunter dimulai pada
1989, pada saat Angkatan Darat dan Angkatan Laut Amerika Serikat membuat
program bersama pesawat tanpa awak. TRW (program hunter dibeli Northrop
Grumman, pada 2003) dan Israeli Aircraft Industries (IAI) Malat
Division memenangkan kontrak tujuh UAV Hunter, pada 1993. Pesawat tanpa
awak ini resmi bergabung dengan angkatan darat, pada 1996. northrop
grumman
RQ/MQ-5 Hunter termasuk jenis
pesawat tanpa awak radius pendek atau UAV-SR (Unmanned Aerial Vehicle -
Short Range). Hunter generasi pertama hanya mampu terbang selama 12 jam
dengan radius 140 mil laut atau 260 km dengan ketinggian terbang 4.600
m. Selain dikendalikan dari darat, pesawat tanpa awak ini mampu
menjalankan misi otonom yang terprogram. army-technology.com
Hunter dapat lepas landas dengan
bantuan roket pada daerah yang terbatas luasnya. Pesawat tanpa awak ini
memiliki panjang 7 m, rentang sayap 8,9 m, berat kotor 727 kg, dan dapat
membawa beban seberat 90 kg. Pesawat ini menggunakan dua mesin Moto
Guzzi twin cylinder, 4 stroke, sehingga dapat melaju dengan kecepatan
196 km/jam. army-technology.com
Credit tempo.co