Jumat, 18 Desember 2015

Bom Nuklir Korut Bisa Tujuh Kali Lipat Atom Hiroshima


Bom Nuklir Korut Bisa Tujuh Kali Lipat Atom Hiroshima  
Pemimpin Korut Kim Jong-un mengklaim bahwa mereka telah menciptakan bom hidrogen berkekuatan ledak 100 kiloton. (Reuters/KCNA)
 
Jakarta, CB -- Korea Utara dengan kemampuannya mengembangkan senjata nuklir bisa sangat mematikan bagi musuh-musuhnya. Bahkan penelitian terbaru menunjukkan, bom nuklir Korut bisa berkembang hingga tujuh kali lipat dari bom atom Amerika Serikat yang dijatukan di kota Hiroshima, Jepang, dalam waktu lima tahun lagi.

Sebelumnya pemimpin Korut Kim Jong-un mengklaim bahwa mereka telah menciptakan bom hidrogen berkekuatan ledak 100 kiloton. Namun klaim ini dimentahkan oleh pemerintah AS yang ragu Korut memiliki senjata seperti itu.


Meski Korut dianggap mustahil membuat bom hidrogen 100 kiloton, namun teknologi senjata nuklir mereka dianggap terus berkembang.

Jeffrey Lewis dari Monterey Institute of International Studies mengatakan bahwa bom atom yang dahsyat dari Korut bisa saja tercipta mengingat berbagai uji coba yang sukses dilakukan pada tahun 2006, 2009 dan 2013.

Dalam sebuah artikel pada situs 38 North yang dioperasikan oleh Institut AS-Korea di Johns Hopkins School of Advanced International Studies, Lewis mengatakan kemungkinan bom hidrogen yang diklaim Kim akan melengkapi daya hancur bom nuklir Korut.

"Semua negara yang membuat bom nuklir mencari cara menggunakan bahan bakar gabungan untuk meningkatkan kekuatan senjata," kata Lewis.

Contohnya China, membakar lithium-6 dalam uji nuklir ketiga mereka, kurang dari dua tahun setelah uji coba pertama tahun 1964.

Joel Wit, editor 38 North memperkirakan, tahun 2020, Korut bisa membuat senjata termonuklir. Kekuatan 100 kiloton atau empat kali bom nuklir di Hiroshima bukan tidak mungkin dikuasai Korut.

Namun Lance Gatling, pengamat pertahanan dan presiden dari Nexial Research Inc mengatakan bahwa uji coba nuklir Korut akan dengan mudah terdeteksi jika mereka memiliki senjata berkekuatan 100 kiloton, salah satunya dengan indikasi ledakan yang terasa oleh manusia.
Credit  CNN Indonesia