T50 Golden Eagle adalah pesawat
tempur latih lanjut yang digolongkan ke dalam advance jet trainer, dan
dapat digunakan sebagai pesawat tempur ringan. Kehadiran T50 Golden
Eagle merupakan jembatan konversi dari pesawat latih menuju pesawat jet
tempur. Dikembangkan oleh KAI (Korea Aerospace Industries) pada tahun
1997, dan diluncurkan pertama kali pada tahun 2006. TNI AU menggunakan
pesawat ini yang ditempatkan di Skadron Udara 15 wing 3 Lanud Iswahyudi,
Madiun. defence.pk
Pesawat T50i diproyeksikan sebagai
pesawat pengganti Hawk MK-53 milik TNI AU, Pesawat ini bersaing sengit
dengan Yakovlev 130 buatan Rusia, FTC2000 buatan Tiongkok, dan Aero
L-159 buatan Ceko. Sebelum menyandang nama T50, di Korsel pesawat ini
lebih dikenal dengan sebutan KTX-2. TNI AU secara resmi menandatangani
pembelian pesawat latih, varian T50i, pada 13 Februari 2014. airplane
picture.net
T50 menawarkan kemampuan yang
tergolong luar biasa bagi pesawat tempur ringan, lantaran T50 sudah
dilengkapi dengan HUD (Head Up Display), MFDs (Multifunction Display),
dan HOTAS (Hands On Throttle-And-Stick). Selain itu pilot dimanjakan
dengan adanya OBOGS (On Board Oxygen Generation Systems), dan antar
pilot T50 sudah mampu bertukar data secara cepat mengenai kondisi medan
pertempuran. T50 juga dilengkapi dengan kursi lontar berkemampuan
zero-zero yang artinya mampu beroperasi di ketinggian 0 m dan kecepatan 0
km/jam. wikipedia.org
Pesawat T50 dilengkapi dengan
beragam persenjataan. Rudal udara ke udara AIM-9 Sidewinder, AGM-65
Maverick rudal udara darat, dan bom GBU-38/B Joint Direct Attack
Munitions. Tidak ketinggalan meriam kaliber 20mm Gatling Gun untuk
melayani pertempuran dog fight di udara, dan sejumlah roket tidak
berpemandu mampu diluncurkan oleh T50. wikipedia.org
T50 menggunakan mesin General
Electric F404-GE-102 Turbofan, yang mampu menghasilkan daya dorong
hingga mach 1.4. Kinerja mesin dikontrol oleh FADEC (Full Authority
Digital Engine Control), untuk memastikan mesin berfungsi maksimal.
Jarak jangkau T50 mencapai 1.851 km dengan ketinggian terbang mencapai
14 km. T50 diawaki oleh 2 orang pilot, yang dapat diubah menjadi siswa
dan instruktur. wikimedia.org
KAI sebagai perancang dari T50
kembali membuat terobosan dengan meluncurkan program pengembangan baru,
yaitu program lanjutan atau TX Program. Rencananya TX ini akan menjadi
jembatan bagi para pilot sebelum mengoperasikan F-22 Raptor dan F-35.
pixsearching.com
Credit tempo.co