Jumat, 18 Desember 2015

Indonesia Lobi Myanmar-Singapura untuk Akui Palestina di PBB


Dubes Desra Percaya (Foto: Fajar Nugraha/MTVN)
Dubes Desra Percaya (Foto: Fajar Nugraha/MTVN)
CB, Jakarta: Pemerintah Indonesia melobi Myanmar dan Singapura untuk mengakui keanggotaan Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
 
Palestina masih memperjuangkan kemerdekaannya yang  diperdebatkan hingga saat ini. Palestina telah menjadi negara pengamat bukan anggota PBB sejak 29 November 2013. Pengesahan tersebut memberikan implikasi simbolis dan strategis bagi Palestina.
 
Namun demikian, situasi di Palestina pasca-pengesahan statusnya di PBB justru semakin buruk. Hingga saat ini, pihak Israel dan Palestina belum mencapai kesepakatan dalam menentukan batas wilayah.
 
"Jelas Indonesia berkontribusi untuk mendorong perdamaian kedua pihak. Tapi harus mereformasi Dewan Keamanan, karena struktur Amerika Serikat yang punya hak veto, itu menjadikan apapun usulan mengenai Palestina yang merugikan Israel pasti akan di veto," ungkap Wakil Tetap Indonesia untuk PBB Desra Percaya di seminar 'Recent Development on Palestine and How the UN and International Community Should Respond', Jumat (18/12/2015).
 
Desra juga menambahkan untuk upaya perdamaian, kuartet Timur Tengah akan kembali dihidupkan. Kuartet Timur Tengah akan diwakili Sekjen PBB, AS dan Rusia.
 
Saat ini Palestina sudah diakui 137 negara, namun dari ASEAN ada dua negara yang belum mengakui Palestina. "Rekomendasi saya, agar Indonesia melobi Myanmar dan Singapura untuk mengakui Palestina," tambah Desra ketika ditemui di Kementerian Luar Negeri, Jalan Pejambon, Jakarta.
 
"Dewan Keamanan PBB, Rusia dan AS masing-masing memiliki dinamika yang tidak membantu penyelesaian, yang kita lihat adalah keterlibatan civil society. Di Indonesia, diharapkan civil society-nya aktif di PBB," ujarnya menanggapi peran negara-negara dalam membantu konflik Israel-Palestina.
 
Terkait hubungan Indonesia dengan Israel, Desra mengatakan tidak ada hubungan diplomatik dan Indonesia sudah mencoba untuk mengundang Israel untuk datang ke Indonesia, namun tidak ada tanggapan.


Credit  Metrotvnews.com