SANA’A – Beberapa pesawat tempur koalisi
pimpinan Arab Saudi oleh warga lokal Yaman, dilihat terbang di wilayah
udara Sana'a pada Rabu pagi (16/12/2015) waktu setempat. Peristiwa itu
menandai pelanggaran pertama terhadap gencatan senjata yang telah
diumumkan sehari sebelumnya.
Suara pesawat tersebut terdengar jelas selama 15 menit oleh semua warga Kota Sana’a. Banyak warga melapor mereka melihat beberapa jet pada saat yang sama.
Tapi, tak ada reaksi dari senjata anti-pesawat tempur yang berada dalam kekuasaan kelompok gerilyawan Syiah, Al-Houthi.
Petinggi Houthi, Hamid Al-Bukhaity berusaha tenang dan mengatakan, kelompoknya takkan menembak pesawat tempur tersebut, melainkan Houthi akan tetap mematuhi gencatan senjata.
Suara pesawat tersebut terdengar jelas selama 15 menit oleh semua warga Kota Sana’a. Banyak warga melapor mereka melihat beberapa jet pada saat yang sama.
Tapi, tak ada reaksi dari senjata anti-pesawat tempur yang berada dalam kekuasaan kelompok gerilyawan Syiah, Al-Houthi.
Petinggi Houthi, Hamid Al-Bukhaity berusaha tenang dan mengatakan, kelompoknya takkan menembak pesawat tempur tersebut, melainkan Houthi akan tetap mematuhi gencatan senjata.
Sementara itu, para pejabat dan warga di Provinsi Taiz di
bagian barat daya Yaman, menuduh pejuang Houthi membunuh tujuh warga
dan melukai sembilan orang lagi dalam pemboman yang mereka katakan,
telah dilanggar sejak gencatan senjata berlaku sejak kemarin.
Para pejabat dan saksi mata mengonfirmasi bahwa anggota milisi Houthi masih mengepung Taiz, kendati ada gencatan senjata, sehingga menghalangi masuknya pasokan air dan keperluan medis ke wilayah itu.
Beberapa saksi mata dan pengamat di Taiz mengatakan, pemboman oleh milisi Houthi tersebut ditanggapi oleh pasukan pro-pemerintah.
Masih pada Rabu pagi (16/12/2015), para pejabat dan warga desa Al-Mazarik di Provinsi Al-Jouf di bagian timur laut Yaman mengatakan, milisi Houthi menembakkan senjata artileri dan tank ke distrik (Al-Mazarik) itu, saat mereka bergerak maju ke depan kamp militer yang dikuasai pemerintah, An-Nasr, dalam upaya nyata untuk menguasainya.
Para pejabat dan saksi mata mengonfirmasi bahwa anggota milisi Houthi masih mengepung Taiz, kendati ada gencatan senjata, sehingga menghalangi masuknya pasokan air dan keperluan medis ke wilayah itu.
Beberapa saksi mata dan pengamat di Taiz mengatakan, pemboman oleh milisi Houthi tersebut ditanggapi oleh pasukan pro-pemerintah.
Masih pada Rabu pagi (16/12/2015), para pejabat dan warga desa Al-Mazarik di Provinsi Al-Jouf di bagian timur laut Yaman mengatakan, milisi Houthi menembakkan senjata artileri dan tank ke distrik (Al-Mazarik) itu, saat mereka bergerak maju ke depan kamp militer yang dikuasai pemerintah, An-Nasr, dalam upaya nyata untuk menguasainya.
Mereka mengatakan pasukan pemerintah melepaskan tembakan balasan untuk memukul mundur gerilyawan yang bergerak maju.
Pada Selasa malam (15/12/2015), beberapa sumber militer mengatakan gerilyawan Houthi dan pasukan yang setia kepada pemerintah di Provinsi Marib di bagian utara Yaman, bentrok selama 15 menit setelah dimulainya gencatan senjata.
Bentrokan juga terjadi antara pasukan yang berperang di Taiz, sehingga merenggut korban jiwa di pihak sipil di daerah itu, kata warga setempat.
Pertempuran juga berkecamuk di Provinsi Lahj di Yaman Selatan di dekat Taiz pada Selasa sore, kata beberapa sumber lokal.
Gencatan senjata tujuh-hari diberlakukan pada Selasa siang antara pasukan Pemerintah Yaman, yang didukung Saudi, dan gerilyawan Syiah Houthi bersenjata di seluruh provinsi yang dilanda pertempuran di negeri tersebut.
Gencatan senjata itu diberlakukan bersamaan dengan diluncurkannya pembicaraan perdamaian yang ditata PBB di Swiss antara kedua pihak yang berperang.
Pada Selasa malam (15/12/2015), beberapa sumber militer mengatakan gerilyawan Houthi dan pasukan yang setia kepada pemerintah di Provinsi Marib di bagian utara Yaman, bentrok selama 15 menit setelah dimulainya gencatan senjata.
Bentrokan juga terjadi antara pasukan yang berperang di Taiz, sehingga merenggut korban jiwa di pihak sipil di daerah itu, kata warga setempat.
Pertempuran juga berkecamuk di Provinsi Lahj di Yaman Selatan di dekat Taiz pada Selasa sore, kata beberapa sumber lokal.
Gencatan senjata tujuh-hari diberlakukan pada Selasa siang antara pasukan Pemerintah Yaman, yang didukung Saudi, dan gerilyawan Syiah Houthi bersenjata di seluruh provinsi yang dilanda pertempuran di negeri tersebut.
Gencatan senjata itu diberlakukan bersamaan dengan diluncurkannya pembicaraan perdamaian yang ditata PBB di Swiss antara kedua pihak yang berperang.
Credit Okezone