Kamis, 31 Agustus 2017

Yordania kecam kunjungan parlemen Israel ke kompleks Aqsha


Yordania kecam kunjungan parlemen Israel ke kompleks Aqsha
Sejumlah muslimah beribadah di depan Kubah Batu, di halaman yang dikenal umat Muslim sebagai Al Haram Al-Syarif dan Temple Mount oleh Yahudi, di Kota Tua Yerusalem, Rabu (21/6/2017), pada bulan Ramadhan. (REUTERS/Ammar Awad/djo/17)


Amman, Yordania (CB) - Yordania pada Selasa (29/8) mengecam kunjungan ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem oleh dua anggota parlemen sayap-kanan Israel, memperingatkan bahwa tindakan itu bisa meningkatkan ketegangan.

Di bawah perlindungan keamanan ketat para polisi Israel, anggota Partai Likud, Yehudah Glick, mengunjungi kompleks tersebut pada Selasa pagi, lalu diikuti oleh Shuli Moalem-Refaeli dari partai ultra-nasionalis Jewish Home.

Menteri Negara Yordania Urusan Media Mohammad Momani mengatakan keputusan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mencabut larangan kunjungan ke kompleks Masjid Al Aqsa oleh anggota Parlemen adalah "tindakan tidak bertanggung-jawab" yang akan meningkatkan ketegangan di tempat suci itu.

Ia menuntut Israel mengambil tindakan untuk menghentikan provokasi ekstremis Yahudi terhadap Masjid Al-Aqsha, tempat paling suci ketiga umat Islam, dan mempertahankan larangan dua-tahun untuk mengunjungi tempat suci itu bagi parlemen dan menteri-menteri Israel.

Pejabat senior Yordania itu juga mendesak masyarakat internasional, terutama Amerika Serikat, berupaya memulai kembali pembicaraan perdamaian Palestina-Israel yang macet guna mewujudkan perdamaian dengan dasar penyelesaian dua-negara.

Kompleks Masjid Al-Aqsa, yang dikenal oleh orang Muslim sebagai Al-Haram Asy-Syarif dan oleh orang Yahudi sebagai Bukit Knisah, berada di Kota Tua Yerusalem Timur, yang direbut oleh Israel dari Yordania dalam Perang Timur Tengah 1967 dan dicaplok tak lama setelah itu.

Pencaplokan tersebut tak pernah diakui oleh masyarakat internasional. Kompleks itu berada di bawah pengawasan Yordania dan dikelola oleh Jerusalem Islamic Waqf, yayasan Islam Yordania-Palestina.

Netanyahu memberlakukan larangan kunjungan pada Oktober 2015, ketika ia menginstruksikan polisi mencegah anggota parlemen Israel berada di lokasi tersebut, demikian menurut warta kantor berita Xinhua.


Credit  antaranews.com


Israel dikecam karena izinkan anggota parlemen masuki Mesjid Al-Aqsa


Israel dikecam karena izinkan anggota parlemen masuki Mesjid Al-Aqsa
Kawasan Bukit Bait Suci, di Yerusalem. (--)
... Dua anggota Knesset (Parlemen Israel) bersama sekelompok pemukim dan Arab Yahudi pada Selasa memasuki halaman Mesjid Al-Aqsa...

Ramallah, Palestina (CB) - Para pejabat Palestina, Selasa, mengutuk keputusan Israel untuk mengizinkan anggota parlemen dari sayap-kanan jauh memasuki Mesjid Al-Aqsha, di Kota Tua Jerusalem Timur.

Nabil Abu Rdeinah, Juru Bicara Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, mengatakan di dalam satu pernyataan bahwa para pemimpin Palestina memperingatkan Israel mengenai tindakan provokasi terhadap Mesjid Al-Aqsa.

"Tindakan ini bisa mengakibatkan konsekuensi yang tidak menyenangkan," kata Abu Rdeinah.

Abu Rdeinah menyeru Amerika Serikat "agar menangani provokasi itu sebagai penghalang bagi upaya Washington untuk menghidupkan kembali proses perdamaian dan upaya untuk mengembalikan keadaan ke tahap nol...".

Sheikh Ekrema Sabri, Ketua Lembaga Islam Tertinggi dan Ketua Mesjid Al-Aqsa, juga mengutuk keputusan itu.

"Dua anggota Knesset (Parlemen Israel) bersama sekelompok pemukim dan Arab Yahudi pada Selasa memasuki halaman Mesjid Al-Aqsa," kata Sabri kepada Xinhua, dalam satu percakapan telepon.

"Polisi Israel menutup daerah tersebut dan menghalangi orang Islam yang ingin beribadah memasuki mesjid itu," ia menambahkan.

"Tindakan dan perbuatan ini direstui dan disetujui oleh pemerintah Israel untuk memuaskan partai sayap-kanan di Israel dan menyakiti perasaan umat Islam," kata Sabri.




Credit  antaranews.com