Selasa, 29 Agustus 2017

Otoritas AS Selidiki Bisnis Trump di Rusia


Otoritas AS Selidiki Bisnis Trump di Rusia 
Foto: (REUTERS/Jonathan Ernst)


Jakarta, CB -- Donald Trump kembali diisukan memiliki hubungan dengan Rusia. Kali ini, terkait dengan niatan organisasi Trump untuk membangun Trump Tower di Moskow. Hal ini terjadi pada akhir 2015 dan awal 2016 sesaat sebelum Trump menjalankan kampanye pemilihan Presiden.

Padahal selama ini Trump selalu berkilah bahwa pihaknya memiliki hubungan ataupun properti di Rusia. Selama masa kampanye, Trump juga terus menolak jika disebutkan memiliki koneksi bisnis di Rusia.




Hal ini terungkap setelah email antara pengembang real-estate dari Trump Organization kelahiran Rusia, Felix Sater dan Executive Vice President Trump Organization, Michael Cohen, melakukan terungkap ke publik.

Pemilihan Presiden 

Dalam email yang dikirim Sater dan Cohen itu menyebutkan rencana untuk meminta kesediaan Trump untuk datang ke Moskow. Kedatangan tersebut, dikatakan akan membuat Putin berpandangan baik terhadap Trump. hal ini bisa membantunya memenangkan pemilihan Presiden, seperti dilaporkan New York Times.

Sater bahkan memprediksikan bahwa Trump akan segera merayakan salah satu proyek tempat tinggal terbesar dalam sejarah real estate dan pemilihan Trump sebagai Presiden AS.



"Saya akan melibatkan Putin dalam program ini dan akan membantu Donald terpilih," tulis Sater dalam email tersebut.

Email ini juga menunjukkan bahwa bisnis Trump secara aktif mencari keuntungan komersial di Rusia.

Trump memang tidak berangkat ke Moskow seperti disarankan. Cohen juga menyebutkan bahwa proposal tersebut tidak pernah disetujui untuk diteruskan ke Rusia. Namun, sumber lain menyebutkan bahwa perusahaan Trump dan sejumlah investor sempat meneken kesepakatan niatan pembangunan properti itu.

Sayang, kurangnya lahan dan izin membuat proyek ini terbengkalai pada akhir Januari 2016. Tak seberapa lama sebelum kampanye Presiden AS bergulir, sepert ditulis Washington Post.

Keuntungan politis 

Sejak awal kampanye Trump dimulai, beberapa rekan Trump berpandangan bahwa hubungan erat dengan Moscow akan memberi keuntungan politik. Saat ini, hubungan tersebut tengah diinvestigasi oleh Departemen Hukum dan beragam komite kongres. 

Gedung Putih menolak berkomentar terkait hal ini.

Agen intelejen Amerika juga menyimpulkan adanya keterlibatan Rusia dalam pemilihan Presiden pada 2016 untuk membantu Trump terpilih. Penyidik tengah mendalami apakah ada orang dalam tim Trump yang turut terlibat.

Sebelumnya, Trump telah berkali-kali mencoba menjajal bisnis properti di Moskow setidaknya dalam tiga dekade terakhir





Credit  cnnindonesia.com