WASHINGTON
- Upaya pencarian untuk para pelaut Amerika Serikat yang hilang setelah
kapal perang USS John S McCain tabrakan dengan kapal tanker di timur
Selat Malaka dihentikan pada hari Kamis. Hingga kini, sembilan pelaut
Washington masih hilang dan satu pelaut ditemukan tewas.
Upaya pencarian dihentikan sementara operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) terhadap para korban sudah dijalankan lebih dari 80 jam setelah insiden pada hari Senin lalu.
Dalam sebuah pernyataan, pejabat Armada ke-7 Angkatan Laut AS mengatakan, penyelam Angkatan Laut dan Korps Marinir AS akan melanjutkan upaya pemulihan kompartemen yang kebanjiran usai kapal bertabrakan.
Upaya SAR ini melibatkan tim beberapa negara, termasuk Indonesia, Malaysia dan Singapura. Pencarian telah dilakukan di area perairan seluas 2.100 mil persegi di sebelah timur Selat Malaka.
Menurut data yang dilansir Fox News, Jumat (25/8/2017), sembilan pelaut AS yang masih hilang antara lain; Nathan Findley, Henry Hoagland, Kevin Bushell, Abraham Lopez, Logan Palmer, Jacob Drake, Kenneth Smith, Dustin Doyon dan Timothy Eckles Jr.
Sedangkan pelaut yang ditemukan tewas adalah Kenneth Aaron Smith, 22, dari New Jersey.
Tabarkan kapal perang USS John S McCain dengan kapal tanker MN Alnic MC itu juga menyebabkan lima pelaut AS lainnya terluka. Kapal perang jenis perusak itu rusak parah, di mana lambung kapal penyok dan kopartemen kapal kebanjiran.
Sebaliknya, kapal MN Alnic MC, yang diduga milik Singapura, dilaporkan tidak mengalami kerusakan yang serius. Para awak kapal tanker ini juga tidak ada yang terluka.
Penyelidikan masih berlangsung untuk mengetahui penyebabnya, meski para pakar keamanan siber menduga insiden itu karena sabotase siber terhadap sistem di kapal perang AS.
Wakil Komandan Armada ke-7 Joseph Aucoin telah dicopot pada hari Selasa."Karena kehilangan kepercayaan atas kemampuannya untuk memerintah,” kata pihak Angkatan Laut AS dalam sebuah pernyataan.
Laksamana Muda Phillip Sawyer dinobatkan sebagai pengganti Aucoin.
Upaya pencarian dihentikan sementara operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) terhadap para korban sudah dijalankan lebih dari 80 jam setelah insiden pada hari Senin lalu.
Dalam sebuah pernyataan, pejabat Armada ke-7 Angkatan Laut AS mengatakan, penyelam Angkatan Laut dan Korps Marinir AS akan melanjutkan upaya pemulihan kompartemen yang kebanjiran usai kapal bertabrakan.
Upaya SAR ini melibatkan tim beberapa negara, termasuk Indonesia, Malaysia dan Singapura. Pencarian telah dilakukan di area perairan seluas 2.100 mil persegi di sebelah timur Selat Malaka.
Menurut data yang dilansir Fox News, Jumat (25/8/2017), sembilan pelaut AS yang masih hilang antara lain; Nathan Findley, Henry Hoagland, Kevin Bushell, Abraham Lopez, Logan Palmer, Jacob Drake, Kenneth Smith, Dustin Doyon dan Timothy Eckles Jr.
Sedangkan pelaut yang ditemukan tewas adalah Kenneth Aaron Smith, 22, dari New Jersey.
Tabarkan kapal perang USS John S McCain dengan kapal tanker MN Alnic MC itu juga menyebabkan lima pelaut AS lainnya terluka. Kapal perang jenis perusak itu rusak parah, di mana lambung kapal penyok dan kopartemen kapal kebanjiran.
Sebaliknya, kapal MN Alnic MC, yang diduga milik Singapura, dilaporkan tidak mengalami kerusakan yang serius. Para awak kapal tanker ini juga tidak ada yang terluka.
Penyelidikan masih berlangsung untuk mengetahui penyebabnya, meski para pakar keamanan siber menduga insiden itu karena sabotase siber terhadap sistem di kapal perang AS.
Wakil Komandan Armada ke-7 Joseph Aucoin telah dicopot pada hari Selasa."Karena kehilangan kepercayaan atas kemampuannya untuk memerintah,” kata pihak Angkatan Laut AS dalam sebuah pernyataan.
Laksamana Muda Phillip Sawyer dinobatkan sebagai pengganti Aucoin.
Credit sindonews.com