Rabu, 23 Agustus 2017

Pembalasan Tanpa Ampun, Korut Rilis Video Serangan ke Guam


Pembalasan Tanpa Ampun, Korut Rilis Video Serangan ke Guam
Korut merilis video propaganda yang menggambarkan serangan rudal ke Guam. Foto/Istimewa


PYONGYANG - Korea Utara (Korut) merilis sebuah video propaganda terbaru tentang ancamannya menembakkan rudal di dekat wilayah Guam, Amerika Serikat (AS). Sebelumnya, Korut telah mengancam AS dengan pembalasan tanpa ampun karena mengabaikan peringatan Pyonguang mengenai latihan militer tahunan dengan Korea Selatan (Korsel).



Menampilkan gambar Donald Trump sedang menatap sebuah kuburan yang penuh dengan salib dan Wakil Presiden Mike Pence diselimuti api, video hampir 4 menit itu menunjukkan pulau Guam menjadi sasaran rudal balistik jarak menengah.

"Orang Amerika harus hidup dengan mata dan telinga mereka terbuka lebar. Mereka akan disiksa siang dan malam oleh roket Hwasong-12 tanpa mengetahui kapan akan diluncurkan. Mereka akan sangat ketakutan," bunyi tulisan tersebut, menurut Yonhap.

"Kami hanya berharap para pembuat kebijakan AS harus benar-benar berpikir dua kali di depan sebuah hasil yang jelas (sebuah perang)," bunyi keterangan lain, yang menunjukkan foto Menteri Pertahanan AS James Mattis.

"Waktu tidak di pihak AS," sambung tulisan lainnya seperti disitat dari Telegraph, Selasa (22/8/2017).

Dengan latihan yang dilanjutkan pada hari Selasa, Korut meningkatkan retorikannya, dengan mengatakan akan menjadi salah penilaian bagi AS untuk berpikir bahwa Pyongyang akan duduk dengan nyaman tanpa melakukan apapun. Begitu bunyi laporan kantor berita yang dikelola pemerintah Korut, KCNA, mengutip seorang juru bicara militer yang tidak dikenal .

"Latihan yang sedang berlangsung dan kunjungan pejabat militer AS ke Korsel menciptakan situasi untuk sebuah perang pura-pura di Semenanjung Korea," tulis KCNA.

Komentar tersebut merupakan nada yang lebih agresif setelah perang kata-kata antara AS dan Korut nampak mereda.

Ketegangan meningkat pada bulan Juli setelah Korut melakukan dua uji coba rudal balistik antar benua (ICBM). Trump mengatakan bahwa kekuatan militer merupakan pilihan untuk mencegah Kim Jong-un mendapatkan ICBM yang bisa mengirimkan senjata nuklir ke AS.

Eskalasi terus berlangsung setelah AS memutuskan untuk tetap menggelar latihan perang tahunan bersama Korsel. Latihan militer Uli-Freedom Guardian memicu kecaman Korut. Selama latihan tahun lalu, Korut meluncurkan rudal balistik dari kapal selam dan menempatkan militernya pada tingkat siaga tertinggi. 










Credit  sindonews.com