MOSKOW
- Moskow menyiapkan tembakan balasan atas sanksi baru Amerika Serikat
(AS) yang menargetkan kepentingan Rusia. Washington memasukkan satu
perusahaan Rusia dan empat individu yang ditengarai mempunyai hubungan
dengan Korea Utara (Korut).
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov mengungkapkan kekecewaannya terhadap sanksi terbaru AS. Ia pun memperingatkan Washington bahwa Rusia sedang melakukan sebuah tanggapan.
"Dengan latar belakang yang menyedihkan, lips service dari perwakilan Amerika tentang keinginan untuk menstabilkan hubungan bilateral sangat tidak meyakinkan," kata Ryabkov seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (23/8/2017).
"Kami selalu dan akan selalu mendukung penyelesaian perbedaan yang ada melalui dialog. Dalam beberapa tahun terakhir, Washington dalam teori seharusnya mengetahui bahwa bagi kita bahasa sanksi tidak dapat diterima, dan solusi untuk masalah nyata hanya terhalang oleh tindakan semacam itu. Sejauh ini, bagaimanapun, sepertinya tidak ada pemahaman tentang kebenaran yang begitu jelas," ujarnya.
"Namun demikian, kita tidak kehilangan harapan kita bahwa suara akal sehat akan cepat atau lambat terjadi, dan bahwa rekan Amerika kita akan menyadari sifat kesia-siaan dan merugikan yang selanjutnya meluncur turun dari spiral sanksi," imbuhnya.
"Sementara itu, kami mulai mengatasi respons yang tak terelakkan dari situasi ini," tukasnya.
Sementara Andrey Klimov, seorang senator senior Rusia, mengatakan bahwa sanksi AS terhadap Gefest-M dan yang lainnya tidak memiliki legitimasi.
"Sanksi ini bersifat ilegal, karena satu-satunya yang diakui oleh hukum internasional adalah sanksi Dewan Keamanan PBB," kata Klimov.
"Kita harus bereaksi secara prinsip terhadap kebijakan gila dan konfrontatif ini. Alat untu itu sangat kaya, mari kita berharap bahwa kita akan bertindak secara konsisten, wajar, profesional dan efektif," cetusnya.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov mengungkapkan kekecewaannya terhadap sanksi terbaru AS. Ia pun memperingatkan Washington bahwa Rusia sedang melakukan sebuah tanggapan.
"Dengan latar belakang yang menyedihkan, lips service dari perwakilan Amerika tentang keinginan untuk menstabilkan hubungan bilateral sangat tidak meyakinkan," kata Ryabkov seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (23/8/2017).
"Kami selalu dan akan selalu mendukung penyelesaian perbedaan yang ada melalui dialog. Dalam beberapa tahun terakhir, Washington dalam teori seharusnya mengetahui bahwa bagi kita bahasa sanksi tidak dapat diterima, dan solusi untuk masalah nyata hanya terhalang oleh tindakan semacam itu. Sejauh ini, bagaimanapun, sepertinya tidak ada pemahaman tentang kebenaran yang begitu jelas," ujarnya.
"Namun demikian, kita tidak kehilangan harapan kita bahwa suara akal sehat akan cepat atau lambat terjadi, dan bahwa rekan Amerika kita akan menyadari sifat kesia-siaan dan merugikan yang selanjutnya meluncur turun dari spiral sanksi," imbuhnya.
"Sementara itu, kami mulai mengatasi respons yang tak terelakkan dari situasi ini," tukasnya.
Sementara Andrey Klimov, seorang senator senior Rusia, mengatakan bahwa sanksi AS terhadap Gefest-M dan yang lainnya tidak memiliki legitimasi.
"Sanksi ini bersifat ilegal, karena satu-satunya yang diakui oleh hukum internasional adalah sanksi Dewan Keamanan PBB," kata Klimov.
"Kita harus bereaksi secara prinsip terhadap kebijakan gila dan konfrontatif ini. Alat untu itu sangat kaya, mari kita berharap bahwa kita akan bertindak secara konsisten, wajar, profesional dan efektif," cetusnya.
Credit sindonews.com