MOSKOW
- Pesawat pembom milik Rusia yang bisa mengangkut nuklir telah terbang
melintasi Samudera Pasifik, Laut Jepang, Laut Kuning dan Laut China
Timur. Hal ini mendorong Jepang dan Korea Selatan (Korsel) untuk
mengirimkan pesawat jet guna mengawal pesawat pembom tersebut.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pembom Tupolev-95MS, yang diberi kode nama "Bears" oleh NATO, terbang di atas perairan netral. Pesawat tersebut terbang bersama jet tempur Rusia Sukhoi-35S dan pesawat peringatan dini dan kontrol A-50 seperti dilansir dari Reuters, Kamis (24/8/2017).
Meski begitu, pernyataan ini tidak memberikan rincian tentang jumlah keseluruhan pesawat yang ambil bagian dalam penerbangan yang telah diatur sebelumnya itu. Pernyataan tersebut juga tidak mengatakan kapan atau mengapa misi tersebut dilakukan.
"Pesawat Pembom TU-95MS mengisi bahan bakar di udara selama misi tersebut," kata kementerian tersebut.
"Pada bagian-bagian dari rute tersebut, pembom tersebut dikawal oleh jet militer Korea Selatan dan Jepang," tambahnya.
Rusia, yang berbagi perbatasan dengan Korea Utara (Korut), telah berulang kali menyuarakan kekhawatiran tentang meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea yang disebabkan oleh program rudal nuklir Pyongyang. Moskow juga telah mengeluhkan rencana Jepang untuk menerapkan sistem anti-rudal Amerika Serikat (AS) di wilayahnya.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pembom Tupolev-95MS, yang diberi kode nama "Bears" oleh NATO, terbang di atas perairan netral. Pesawat tersebut terbang bersama jet tempur Rusia Sukhoi-35S dan pesawat peringatan dini dan kontrol A-50 seperti dilansir dari Reuters, Kamis (24/8/2017).
Meski begitu, pernyataan ini tidak memberikan rincian tentang jumlah keseluruhan pesawat yang ambil bagian dalam penerbangan yang telah diatur sebelumnya itu. Pernyataan tersebut juga tidak mengatakan kapan atau mengapa misi tersebut dilakukan.
"Pesawat Pembom TU-95MS mengisi bahan bakar di udara selama misi tersebut," kata kementerian tersebut.
"Pada bagian-bagian dari rute tersebut, pembom tersebut dikawal oleh jet militer Korea Selatan dan Jepang," tambahnya.
Rusia, yang berbagi perbatasan dengan Korea Utara (Korut), telah berulang kali menyuarakan kekhawatiran tentang meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea yang disebabkan oleh program rudal nuklir Pyongyang. Moskow juga telah mengeluhkan rencana Jepang untuk menerapkan sistem anti-rudal Amerika Serikat (AS) di wilayahnya.
Credit sindonews.com