Kamis, 24 Agustus 2017

Komandan Perang AS yang Kecelakaan Resmi Dicopot


Komandan Perang AS yang Kecelakaan Resmi Dicopot Ilustrasi Angkatan Laut Amerika. Komandan Armada Ketujuh AS resmi dipecat menyusul serangkaian kecelakaan yang melibatkan kapal perang di Asia. (US Navy/CPO John Hageman/Handout via Reuters)



Jakarta, CB -- Angkatan Laut Amerika Serikat menyatakan telah mencopot Komandan Armada Ketujuh Laksamana Madya Joseph Aucoin menyusul serangkaian tabrakan yang melibatkan kapal perang terjadi di Asia dalam setahun terakhir.

Pencopotan Aucoin dilakukan beberapa hari setelah kecelakaan terkini antara kapal penghancur rudal dan kapal pedagang di timur Singapura dan Malaysia. Insiden ini menjadi kali keempatnya kapal perang AS mengalami tabrakan.

"Laksamana Scott Swift, komandan Armada Pasifik AS, hari ini membebastugaskan komandan Armada Ketujuh, Laksamana Madya Joseph Aucoin, karena kehilangan kepercayaan akan kemampuan kepemimpinannya," kata Angkatan Laut dalam pernyataan pers yang dikutip Reuters, Rabu (23/8).

Swift yang mengunjungi Jepang untuk membebastugaskan Aucoin memerintahkan Laksamana Muda Phil Sawyer untuk segera mengambil alih tugas mengomando pasukan kuat Negeri Paman Sam.

Aucoin memang akan mengundurkan diri bulan depan dan Sawyer, wakil komandan Armada Pasifik yang ahli dalam bidang kapal selam, sudah disebut-sebut akan menjadi penggantinya. Aucoin menjalani karirnya di Angkatan Laut sebagai navigator jet tempur F-14.

Armada Ketujuh yang bermarkas di Jepang mengoperasikan sebanyak 70 kapal, termasuk satu-satunya kapal induk AL yang dikerahkan jauh dari daratan utama. Selain itu, ada pula 140 pesawat dan 20 ribu pelaut.

Wilayah operasinya seluas 124 juta kilometer persegi dari markas di Jepang, Korea Selatan dan Singapura.

Insiden terbaru melibatkan USS John S McCain yang bertabrakan dan kapal tanker pedagang Alnic MC bertabrakan pada Senin pagi di timur Selat Malaka.

Sepuluh pelaut yang ditugaskan di kapal itu menghilang usai kecelakaan dan Swift mengatakan "beberapa" jenazah para korban telah ditemukan.

Tabrakan tersebut membuat AL, tidak biasanya, memerintahkan penghentian operasi selama satu hari.

Tren ini menuntut langkah yang lebih keras," kata Laksamana John Richardson, kepala operasi angkatan laut AS. Swift mengatakan Armada Pasifik akan melaksanakan penghentian operasi itu dan memerintahkan unitnya untuk beristirahat selama 24 jam mulai Senin yang akan datang (27/8).

Angkatan Laut dan Korps Marinir AS menemukan jenazah korban di kompartemen yang terisolasi di dalam kapal setelah berlabuh di pangkalan di Singapura, kata Swift.

Sementara itu, Angkatan Laut Kerajaan Malaysia menemukan satu jenazah di lautan dan para petugas sedang berupaya mengidentifikasi apakah itu salah satu dari 10 pelaut yang menghilang.





Credit  CNN Indonesia