Senin, 28 Agustus 2017

AS Kembangkan Pengganti ICBM Minuteman III Era Perang Dingin


AS Kembangkan Pengganti ICBM Minuteman III Era Perang Dingin
Rudal balistik antarbenua (ICBM) Minuteman III Amerika Serikat saat diuji tembak. Foto/REUTERS/Michael Peterson/USAF


WASHINGTON - Pentagon sedang mengembangkan generasi baru dari rudal balistik antarbenua (ICBM)-nya. Angkatan Udara AS (USAF) telah memberikan kontrak kepada Boeing dan Nothrop Grumman untuk membuat pengganti ICBM Minuteman III era Perang Dingin.

Pentagon mengumumkan pemberian kontrak itu pada akhir pekan lalu yang dilansir Sputnik, Senin (28/8/2017). Berdasarkan kesepakatan tersebut, Boeing akan menerima USD349 juta dan Northrop akan mendapatkan USD329 juta.

Kedua kontraktor itu selama periode tiga tahun akan mengembangkan secara parallel rancangan awal generasi berikutnya dari ICBM Amerika.

Pada tahun 2020, USAF diharapkan dapat memutuskan perusahaan mana yang akan membangun armada peledak 400 rudal yang diproyeksikan sebagai bagian dari program Ground Based Strategic Deterrent (Pencegahan Strategik Berbasis Darat).

Lockheed Martin, kontraktor tunggal terbesar untuk pemerintah AS pada tahun 2015, sekaligus menjadi pengembang program pesawat jet tempur Fike 35 (F-35) ikut bersaing untuk proyek pengganti ICBM Minuteman III. Namun, tidak sampai ke babak final.

ICBM Minuteman III resmi memasuki layanan militer pada tahun 1970. Rudal yang bisa membawa hulu ledak nuklir ini telah mengalami perbaikan selama beberapa dekade. Namun, sebuah peningkatan besar sekarang dijalankan Pentagon untuk memastikan kemampuan "triad" nuklirnya yang berbasis darat, udara dan laut.

”Hal-hal yang aus, menjadi lebih mahal untuk mempertahankan mereka daripada menggantinya,” kata Sekretaris Angkatan Udara Heather Wilson dalam sebuah pernyataan.

Kontrak pengembangan pengganti ICBM Minuteman III ini diumumkan di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Pyongyang. Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) atau Korea Utara telah berulang kali mengancam akan menyerang daerah-daerah di sekitar wilayah Guam, AS, dengan rudal balistik strategis jarak menengah.

”Sebagai mitra terpercaya dan integrator teknis untuk sistem ICBM Angkatan Udara selama lebih dari 60 tahun, kami dengan bangga melanjutkan pekerjaan kami untuk melindungi dan mempertahankan bangsa kami melalui kemampuan jera strategisnya,” kata Wes Bush, chairman, CEO dan presiden Northrop , dalam sebuah pernyataan.

Pengembangan generasi baru ICBM ini bagian dari modernisasi sistem senjata nuklir Pentagon yang sudah tua. Pemerintah Presiden Donald Trump telah memerintahkan  pembelian pesawat jet pembom siluman terbaru, kapal selam dan rudal sebagai bagian dari modernisasi senjata.

Asosiasi Pengendali Senjata nonpartisan yang berbasis di Washington telah memperkirakan biaya modernisasi senjata nuklir AS minimal USD1,5 triliun selama periode tiga dekade. 





Credit  sindonews.com