Kabul, Afghanistan (CB) - Satu roket mendarat di jantung
area pemerintahan dan diplomatik Kabul pada Senin malam waktu setempat,
menyalakan alarm dan sirine di kedutaan-kedutaan asing namun belum ada
laporan mengenai korban.
Polisi mengatakan roket mendarat di jalan aman di luar istana kepresidenan dan dekat area permukiman selain kantor-kantor pemerintah Afghanistan, kedutaan-kedutaan asing serta markas-markas koalisi militer internasional.
Ledakan didahului suara pengumuman dari pengeras suara, yang sering digunakan oleh kedutaan Amerika Serikat untuk memperingatkan serangan roket dalam waktu dekat menurut warta kantor berita Reuters.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun Taliban dan ISIS sedang meningkatkan serangan di ibu kota Afghanistan, menjadikannya kota paling mematikan bagi warga sipil di negara itu.
Komandan-komandan militer Amerika Serikat sudah meminta tambahan beberapa ribu tentara untuk membantu dan melatih pasukan keamanan Afghanistan yang berjuang mengatasi pemberontakan.
Serangan roket Senin terjadi beberapa jam sebelum Presiden Amerika Serikat membacakan pidato mengenai masa depan kehadiran militer Amerika di Afghanistan.
Dalam pidatonya Trump membuka pintu bagi penambahan tentara Amerika Serikat di Afghanistan tanpa menjelaskan untuk berapa lama Washington akan terlibat dalam perang di negara tersebut.
Polisi mengatakan roket mendarat di jalan aman di luar istana kepresidenan dan dekat area permukiman selain kantor-kantor pemerintah Afghanistan, kedutaan-kedutaan asing serta markas-markas koalisi militer internasional.
Ledakan didahului suara pengumuman dari pengeras suara, yang sering digunakan oleh kedutaan Amerika Serikat untuk memperingatkan serangan roket dalam waktu dekat menurut warta kantor berita Reuters.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun Taliban dan ISIS sedang meningkatkan serangan di ibu kota Afghanistan, menjadikannya kota paling mematikan bagi warga sipil di negara itu.
Komandan-komandan militer Amerika Serikat sudah meminta tambahan beberapa ribu tentara untuk membantu dan melatih pasukan keamanan Afghanistan yang berjuang mengatasi pemberontakan.
Serangan roket Senin terjadi beberapa jam sebelum Presiden Amerika Serikat membacakan pidato mengenai masa depan kehadiran militer Amerika di Afghanistan.
Dalam pidatonya Trump membuka pintu bagi penambahan tentara Amerika Serikat di Afghanistan tanpa menjelaskan untuk berapa lama Washington akan terlibat dalam perang di negara tersebut.
Credit antaranews.com