Selasa, 29 Agustus 2017

PBNU desak hentikan kekerasan terhadap Rohingya di Rakhine


PBNU desak hentikan kekerasan terhadap Rohingya di Rakhine
Pengungsi Rohingya duduk di depan rumah mereka yang hancur akibat Topan Mora di Kamp Pengungsi Darurat Balukhali di Cox's Bazar, Bangladesh, Rabu (31/5/2017). (REUTERS/Mohammad Ponir Hossain)



Jakarta (CB) - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini mendesak penghentian kekerasan terhadap etnis Rohingya di Rakhine, Myanmar seiring terjadinya eskalasi ketegangan di wilayah tersebut.

"Penyerangan dan kekerasan yang menimpa Muslim Rohingya harus segera diakhiri," kata Helmy di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan PBNU juga mengutuk keras kejadian yang terjadi di Rakhine, sembari menambahkan dengan alasan dan motif apapun kekerasan tidak bisa dibenarkan dan ditolelir.

"Kami mendesak pihak-pihak terkait, utamanya pemerintah Myanmar, Dewan Kemanan PBB dan juga ASEAN untuk proaktif dan mengambil langkah strategis untuk menyelesaikan tragedi kemanusiaan ini," kata dia.

Perbedaan keyakinan dan ideologi, kata dia, tidak bisa dijadikan alasan untuk memberangus liyan.

"Saya mengutip Sayyidina Ali bahwa mereka yang bukan saudaramu dalam iman adalah saudara dalam kemanusiaan. Ini penting diungkapkan untuk menunjukkan bahwa betapa kemanusiaan adalah basis utama untuk membangun apa yang disebut dengan perdamaian," kata dia.




Credit  antaranews.com