SEOUL
- Kepala Komando Pasifik Amerika Serikat (PACOM), Laksamana Harry
Harris mengatakan akan sangat bodoh bagi musuh-musuh AS mencoba
memanfaatkan kelemahan operasional AS. Hal itu dikatakannya setelah
Angkatan Laut AS memutuskan untuk menghentikan sementara operasional
mereka.
Angkatan Laut AS memutuskan untuk menghentikan sementara operasional mereka setelah USS John McCain bertabrakan dengan sebuah kapal dagang, menyebabkan 10 pelaut hilang dan lima lainnya cedera. Ini adalah kecelakaan keempat yang melibatkan sebuah kapal militer AS di Asia tahun ini.
"Persepsi ada di mata yang melihatnya, dan saya berharap tidak ada yang akan menguji AS mengenai persepsi bahwa kita memiliki masalah dengan USS John McCain dan tiga aset lainnya - itu akan menjadi tindakan yang sangat bodoh untuk dilakukan," kata Harris seperti dilansir dari CNN, Selasa (22/8/2017).
Komentar Harris muncul di tengah ketegangan yang terus berlanjut di Semenanjung Korea. Washington dan Pyongyang terlibat perang retorika dan ancaman perang yang memanas. Pengamat khawatir bahwa salah perhitungan di kedua sisi bisa menimbulkan konsekuensi serius.
Harris meyakini jika insiden yang menimpa USS John McCain tidak akan mempengaruhi kemampuan militer AS untuk mempertahankan Semenanjung Korea dan kepentingan AS di wilayah itu.
"Angkatan Laut AS sangat besar, kami memiliki banyak kapasitas, dan kami akan membawa kapasitas itu ke depan jika perlu," katanya.
Harris pun menekankan bahwa serangkaian insiden tidak akan mempengaruhi kemampuan militer AS untuk mempertahankan diri dari ancaman yang masuk.
USS John McCain adalah kapal tempur yang dilengkapi dengan sistem pertahanan rudal Aegis. Sistem pertahanan ini dirancang untuk menembak jatuh rudal balistik dari musuh seperti Korea Utara (Korut).
Seorang juru bicara Armada AS yang bermarkas di Pasifik mengatakan bahwa USS John McCain adalah satu dari 14 kapal yang dilengkapi Aegis yang telah dikirim ke Jepang, dan berencana akan ditambah pada tahun depan. Secara total, Angkatan Laut AS memiliki 84 kapal yang dilengkapi dengan sistem pertahanan Aegis.
"Kapal perusak pertahanan dan kapal penjelajah rudal balistik yang kita miliki di wilayah ini hanyalah bagian dari pertahanan berlapis yang kita miliki di kawasan ini," kata Jenderal Vincent K. Brooks, komandan Pasukan AS di Korea.
Angkatan Laut AS memutuskan untuk menghentikan sementara operasional mereka setelah USS John McCain bertabrakan dengan sebuah kapal dagang, menyebabkan 10 pelaut hilang dan lima lainnya cedera. Ini adalah kecelakaan keempat yang melibatkan sebuah kapal militer AS di Asia tahun ini.
"Persepsi ada di mata yang melihatnya, dan saya berharap tidak ada yang akan menguji AS mengenai persepsi bahwa kita memiliki masalah dengan USS John McCain dan tiga aset lainnya - itu akan menjadi tindakan yang sangat bodoh untuk dilakukan," kata Harris seperti dilansir dari CNN, Selasa (22/8/2017).
Komentar Harris muncul di tengah ketegangan yang terus berlanjut di Semenanjung Korea. Washington dan Pyongyang terlibat perang retorika dan ancaman perang yang memanas. Pengamat khawatir bahwa salah perhitungan di kedua sisi bisa menimbulkan konsekuensi serius.
Harris meyakini jika insiden yang menimpa USS John McCain tidak akan mempengaruhi kemampuan militer AS untuk mempertahankan Semenanjung Korea dan kepentingan AS di wilayah itu.
"Angkatan Laut AS sangat besar, kami memiliki banyak kapasitas, dan kami akan membawa kapasitas itu ke depan jika perlu," katanya.
Harris pun menekankan bahwa serangkaian insiden tidak akan mempengaruhi kemampuan militer AS untuk mempertahankan diri dari ancaman yang masuk.
USS John McCain adalah kapal tempur yang dilengkapi dengan sistem pertahanan rudal Aegis. Sistem pertahanan ini dirancang untuk menembak jatuh rudal balistik dari musuh seperti Korea Utara (Korut).
Seorang juru bicara Armada AS yang bermarkas di Pasifik mengatakan bahwa USS John McCain adalah satu dari 14 kapal yang dilengkapi Aegis yang telah dikirim ke Jepang, dan berencana akan ditambah pada tahun depan. Secara total, Angkatan Laut AS memiliki 84 kapal yang dilengkapi dengan sistem pertahanan Aegis.
"Kapal perusak pertahanan dan kapal penjelajah rudal balistik yang kita miliki di wilayah ini hanyalah bagian dari pertahanan berlapis yang kita miliki di kawasan ini," kata Jenderal Vincent K. Brooks, komandan Pasukan AS di Korea.
Credit sindonews.com