Tripoli (CB) - Kepala pemerintahan kesatuan Libya Fayez
al-Sarraj, Rabu (23/8), mendesak Menteri Luar Negeri Inggris Boris
Johnson yang sedang berkunjung untuk membantu mencabut embargo senjata
oleh PBB yang diberlakukan sejak revolusi Libya pada 2011.
Sarraj meminta dukungan pemerintah Inggris untuk mempercepat pencabutan embargo, menurut pernyataan pemerintah kesatuan setelah perundingan mereka di Tripoli.
Sarraj mengatakan bahwa langkah tersebut akan membantu "mempersenjatai dan memperlengkapi penjaga pantai (Libya) serta penjaga perbatasan untuk melaksanakan misi mereka melawan penyelundup, khususnya pelaku perdagangan manusia,” katanya.
Keduanya mendiskusikan pertempuran melawan keimigrasian ilegal dan kerja sama antara dua negara mereka dalam bidang keamanan, kesehatan, energi dan pendidikan.
Johnson menekankan dukungan London untuk upaya mencapai kesepakatan antara dua otoritas rival Libya, tambah pernyataan pemerintah kesatuan.
Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang dipimpin Sarraj dan didukung oleh PBB kesulitan untuk memberlakukan kewenangan mereka di Libya di tengah perlawanan dari pemerintahan rival yang didukung oleh petinggi militer Khalifa Haftar.
Sarraj bertemu Haftar di dekat Paris pada Juli dalam upaya mencapai kesepakatan di negara yang didera konflik tersebut.
Sarraj meminta dukungan pemerintah Inggris untuk mempercepat pencabutan embargo, menurut pernyataan pemerintah kesatuan setelah perundingan mereka di Tripoli.
Sarraj mengatakan bahwa langkah tersebut akan membantu "mempersenjatai dan memperlengkapi penjaga pantai (Libya) serta penjaga perbatasan untuk melaksanakan misi mereka melawan penyelundup, khususnya pelaku perdagangan manusia,” katanya.
Keduanya mendiskusikan pertempuran melawan keimigrasian ilegal dan kerja sama antara dua negara mereka dalam bidang keamanan, kesehatan, energi dan pendidikan.
Johnson menekankan dukungan London untuk upaya mencapai kesepakatan antara dua otoritas rival Libya, tambah pernyataan pemerintah kesatuan.
Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang dipimpin Sarraj dan didukung oleh PBB kesulitan untuk memberlakukan kewenangan mereka di Libya di tengah perlawanan dari pemerintahan rival yang didukung oleh petinggi militer Khalifa Haftar.
Sarraj bertemu Haftar di dekat Paris pada Juli dalam upaya mencapai kesepakatan di negara yang didera konflik tersebut.
Credit antaranews.com