Angkatan Bersenjata
Rusia akan semakin bergantung pada robot untuk meminimalisasi kehilangan
nyawa dalam perang di masa depan Penggunaan sistem tak berawak otomatis
yang canggih sangat mungkin memberikan Rusia keuntungan di medan
perang.
Sumber: kinopoisk.ru
Pengembangan dan produksi robot ini sedang dilakukan oleh Yayasan Rusia untuk Proyek Penelitian Canggih serta berbagai macam institut dan pusat penelitian.
Robot Tempur
Pekerjaan
utama di bidang perobotan militer ditujukan untuk mengembangkan robot
tempur, yang dapat menggantikan tentara di medan perang. Robot tempur Nerekhta, yang sedang dikembangkan Yayasan Rusia untuk Proyek Penelitian Canggih dan Pabrik Degtyarev, dirancang untuk melawan mesin lapis baja.
Robot ini memiliki tiga modul: tempur, transportasi, dan pengintaian artileri. Modul tempurnya akan akan dilengkapi dengan senapan mesin Kord atau Kalashnikov dalam varian yang berbeda.
Modul ini juga dapat dilengkapi dengan peluncur granat otomatis AG-30M dan sistem misil antitank.
Nerekhta terbuat dari kerangka ringan padat, dilengkapi dengan lambung dan tunggangan untuk perlengkapan khusus. Ia diprediksi akan ditandem dengan pesawat tak berawak (drone).
Robot Biomorfik
Seperti
di banyak negara, Rusia juga sedang mengembangkan robot biomorfik.
Robot Lynx berkaki empat akan dilengkapi dengan senapan mesin dan misil
kendali antitank. Ia dapat beroperasi di area perkotaan dan industri, di atas aspal, marmer, kayu, pasir, atau medan yang belum diaspal. Selain itu, Lynx juga dapat beroperasi di cuaca beku, rumput, salju, dan perairan dangkal.
Robot ini kemungkinan besar akan digunakan sebagai pembimbing. Ia juga dapat mengirim amunisi dan perlengkapan serta memimpin aktivitas tempur.
Robot Penjaga
Rusia
juga memusatkan perhatian terhadap pengembangan robot petugas keamanan
yang akan digunakan untuk melindungi fasilitas strategis. Sistem robot
yang belum memiliki nama sedang dikembangkan untuk Pasukan Misil
Strategis guna melindungi silo peluncur rudal. Robot kecil ini akan dilengkapi dengan senapan mesin dan peluncur granat otomatis, dan mampu mendeteksi target pada malam hari dengan tetap tak terlihat oleh musuh. Ia juga akan mampu bergerak di sekitar kompleks misil untuk melindunginya dari serangan.
Ia akan mampu menyasar target dengan radius 400 meter.
Kompleks Perobotan Bergerak
Sebagai
tambahan, tahun ini Pasukan Misil Strategis mulai menjaga fasilitas
mereka dengan Kompleks Perobotan Bergerak (MRC). Sistem ini dirancang
untuk pengintaian, pelacakan, dan penghancuran target baik yang mobile (bergerak) mau pun tidak. Ia mampu menembak, serta dapat berpatroli dan melindungi fasilitas penting. MRC dapat mengikuti dan melacak target dalam mode otomatis dan semiotomatis. Ia dilengkapi dengan optik elektronik dan radar pengintaian.
Rusia juga sedang mengembangkan robot untuk angkatan laut khusus untuk pemantauan dan pelindungan perbatasan negara dan wilayah pesisir. Robot ini mampu bekerja selama beberapa hari dari 100 kilometer di lepas pantai.
Robot ini akan mengikuti rute yang telah diatur tanpa intervensi sang operator dan mengikuti kapal selam, kapal, serta pos pantai.
Robot Suster
Selain
robot perang, pusat-pusat penelitian di Rusia juga sedang mengembangkan
mesin otomatis lain yang dapat membawa orang yang terluka dari medan
perang dan menyediakan bantuan medis sederhana. Robot ini akan masuk ke dalam perlengkapan tempur untuk tentara dari proyek yang disebut 'Pertahanan Masa Depan'. Bertindak sebagai asistem pribadi para tentara, robot ini akan membantu mereka menyasar target dan dievakuasi dari medan perang.
Robot perawat The Angel, yang dikembangkan oleh Splav, akan mampu mendiagnosis, membuat algoritme pengobatan selangkah demi selangkah, memantau pasien, dan mengganti metode pengobatan jika dibutuhkan.
Ia akan dibuat dalam versi mobile dan tidak mobile. Versi mobile dirancang untuk membantu angkatan bersenjata dalam situasi darurat dan selama evakuasi pasien dari wilayah terpencil.
Angels dapat digunakan oleh militer dan masyarakat sipil. Kementerian Pertahanan Rusia berencana mengerahkan robot-robot ini di wilayah serta pos-pos perbatasan terpencil di Arktik.
Robot lain yang bernama Specialist sedang dikembangkan di Pusat Uji Coba dan Penelitian Perobotan Utama di Kementerian Pertahanan. Ia mampu membawa orang yang terluka keluar dari medan perang.
Robot The Specialist. Sumber: tehnoomsk.ru
Ia merupakan mesin ringan berbentuk seperti manusia dengan tangan, kepala, dan batang tubuh. Ia dirancang untuk menangani meriam dan ranjau yang belum meledak. Namun, di masa depan ia juga akan digunakan sebagai robot medis.
The Specialist dapat menempuh perjalanan lebih dari 20 kilometer di offroad dengan tapak karetnya.
Robot yang Dibangun dari Perlengkapan Militer
Ada juga rencana untuk mentransformasikan kendaraan militer yang sudah ada menjadi sistem tak berawak otomatis. Produsen tank Uralvagonzavod sedang terlibat dalam proyek mengubah tank T-90 menjadi sistem tak berawak. Versi tak berawak dari T-90 akan menerima yang disebut sebagai mata sintetis, yaitu sebuah sistem penglihatan teknis modern, yang akan digunakan seluruh sistem di permukaan tank (radar, alat laser pengukur jarak, dan kamera multispektral) untuk menghasilkan gambar digital dari medan perang di layar tank yang memimpin operasi.
Dengan sistem ini, operator di tank yang memimpin akan mampu mengoordinasikan pekerjaan dari unit tank otomatis.
Tank T-90. Sumber: Wikipedia
Versi robot dari tank T-14 Armata juga sedang dikembangkan. Ia rencananya akan selesai dibangun pada 2018.
Selain itu, mesin pembersihan dan eksplorasi berbasis komputer akan dibuat dari tank Boomerang dan Armata. Mesin ini akan mampu mencari dan menetralisir ranjau serta menghancurkan pertahanan musuh.
Menurut Jenderal Yuri Stavitsky, Komandan Pasukan Teknis Rusia, sistem tak berawak ini akan membantu meningkatkan efisiensi operasi pengintaian. Ia mengatakan bahwa rRobot ini akan memberikan data intelijen ke sistem kontrol dalam format digital secara langsung
Mesin ini akan membantu angkatan bersenjata mengintai lahan ranjau dari jarak jauh, mencari dan menemukan ranjau dari jarak hanya 200 meter, dan memberikan terobosan pertahanan tank dan personel di medan perang.
Credit indonesia.rbth.com