Rabu, 25 Mei 2016

Roket ISIS Serang Pangkalan Rusia, 4 Helikopter dan 20 Truk Hancur



Roket ISIS Serang Pangkalan Rusia 4 Helikopter dan 20 Truk Hancur
Gambar citra satelit menunjukkan kerusakan bekas serangan di pangkalan T4 Rusia di Suriah. | (Digital Globe)

HOMS - Pangkalan udara T4 Rusia di Tiyas, di Homs timur, Suriah diserang dengan roket grad yang diklaim diluncurkan oleh ISIS. Sebanyak empat helikopter dan 20 truk militer hancur.

Citra satelit perusahaan intelijen swasta Stratfor yang dirilis BBC, telah menunjukkan bahwa kebakaran dan ledakan hebat terjadi di pangkalan udara Rusia yang berjarak sekitar 40 mil (60 km) dari Palmyra, Suriah. Gambar citra satelit menunjukkan sejumlah perangkat keras militer Rusia hancur.

Para ahli tidak mengabaikan klaim kelompok Daesh atau ISIS yang meluncurkan serangan itu dengan roket grad. ISIS melalui media propagandanya, Amaq, pertama kali mengklaim meluncurkan serangan di pangkalan udara T4 Rusia itu.

Pihak Stratfor mengatakan bahwa gambar citra satelit menunjukkan bahwa ledakan bukan akibat kecelakaan.”Citra (satelit) memberitahu kita bahwa pertama-tama ini bukan ledakan yang disengaja, karena beberapa rumor terus bermunculan,” kata analis militer Stratfor, Sim Tak, kepada BBC.

”Ini menunjukkan dengan sangat jelas bahwa ada beberapa sumber yang berbeda dari ledakan di pangkalan udara, dan itu menunjukkan bahwa Rusia mengaalaminya cukup buruk,” lanjut Tak, yang dikutip Rabu (25/5/2016).

Serangan hebat itu terjadi pada 14 Mei 2016, namun gambar citra satelit baru dirilis semalam. Sim Tak tidak meragukan klaim ISIS, meski Rusia telah menyangkalnya pada hari ini.

Pangkalan udara T4 sejatinya adalah rumah dari dua skuadron tempur dari pesawat jet tempur Su-24 pesawat dan pesawat Su-22. Pesawat-pesawat tempur ini telah melakukan misi serangan di berbagai wilayah Suriah, termasuk operasi yang memaksa ISIS keluar dari Palmyra.

Laporan ini muncul setelah pada hari Senin lebih dari 100 warga Suriah tewas dalam serangkaian bom bunuh di Tartous dan Jableh, dua kota basis loyalis Presiden Suriah Bashar Al-Assad.

Sementara itu, pasukan Kurdi sekutu Arab yang didukung Amerika Serikat, yakni pasukan Demokratik Suriah  mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah memulai serangan di pedesaan utara dari Raqqa, salah satu benteng ISIS di Suriah.





Credit  Sindonews




Militer Rusia Bantah 4 Helikopternya Hancur Diroket ISIS


Militer Rusia Bantah 4 Helikopternya Hancur Diroket ISIS
Gambar citra satelit menunjukkan kerusakan di pangkalan T4 Rusia di Suriah. | (Digital Globe)

MOSKOW - Kementerian Pertahanan Rusia membantah laporan bahwa ISIS menghancurkan empat helikopter Rusia dengan roket grad di pangkalan udara T4 di Provinsi Homs, Suriah.

”Semua helikopter tempur Rusia saat ini ditempatkan di Suriah, melakukan tugas-tugas rutin menghancurkan teroris. Tidak ada kerugian di antara personel dari pangkalan udara Rusia di sana,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov, dalam sebuah pernyataan resmi pada hari Selasa.

Namun, Stratfor, sebuah perusahaan intelijen swasta merilis gambar citra satelit yang menunjukkan sekitar empat helikopter dan 20 truk militer Rusia hancur di pangkalan itu akibat serangan. Menurut Stratfor, ledakan dan kebakaran hebat di pangkalan T4 Rusia pada 14 Mei 2016 itu bukan akibat kecelakaan.

Namun Konashenkov meledek bahwa laporan itu sebagai rumor yang bersumber dari ISIS. ”Rumor karangan tentang penghancuran helikopter tempur Rusia yang gagal mencoba menjual dugaan berita ini 10 hari yang lalu,” katanya.



Mengenai gambar dari pangkalan udara yang meledak dan terbakar, Kementerian Pertahanan Rusia mencatat bahwa itu adalah kebakaran yang terjadi lebih dari satu bulan lalu.

”Dan merupakan hasil dari pertempuran sengit di lapangan terbang antara pasukan pemerintah Suriah dan teroris,” kata kementerian itu, seperti dikutip Russia Today, semalam.

Sementara itu kantor berita RIA Novosti  mengutip sumber di pangkalan udara T4, mengatakan bahwa helikopter mengalami kerusakan akibat kebakaran.

”Penyebab kebakaran belum diketahui. Ini mulai terjadi dekat daerah di mana empat helikopter ditempatkan, dengan truk yang tidak mampu untuk mendekati pusat kobaran karena serangan mortir mendadak oleh teroris. Api cepat menyebar ke helikopter,” kata sumber itu.








Credit  Sindonews