Mobil ini akan menjadi penantang Batmobile.
Penantang mobil Batman buatan mahasiswa ITS (VIVA.co.id/Januar Ardi Sagita)
CB – Bagi penyuka film Batman
tentu tak asing lagi dengan Batmobile. Ya, Batmobile merupakan mobil
tunggangan sang superhero. Terinspirasi dengan mobil Batman itu,
beberapa mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil
menghadirkan penantang Batmobile hasil karyanya.
Menurut Grangsang Setya Ramadhani, salah seorang mahasiswa yang ikut
dalam proyek ini, mobil ini dinamai Lowo Ireng (Kelelawar Hitam).
Grangsang juga tak membantah jika mobil Batman yang menginspirasi dia
dan teman-temannya untuk menciptakan mobil unik ini.
“Makanya, kami juga menamakannya Lowo Ireng saat pertama kali membuatnya pada awal 2014,” kata Grangsang kepada VIVA.co.id di bengkel Motor Listrik Nasional, ITS, Surabaya, awal pekan ini.
Grangsang mengungkapkan, mobil itu bisa melaju hingga kecepatan 180 kilometer per jam. Selain itu, mobil ini bisa mencapai akselerasi dari 0 hingga 100 km per jam hanya dalam waktu 10 detik. Menurut dia, hal itu sudah terbilang cepat untuk sebuah supercar buatan dalam negeri.
“Rahasia kecepatannya itu ada pada mesin yang menggunakan mesin V6, dan bahan karbonat yang kami gunakan di badan mobil, sehingga mobilnya menjadi ringan tapi kuat,” tutur Grangsang.
Hal itu sudah terbukti dalam beberapa uji coba yang ditelah dijalani oleh Lowo Ireng. Bahkan, Lowo Ireng juga dianggap sukses menjalani Tour de Java pada 2014. Sementara itu, bahan bakar yang digunakan untuk mobil ini adalah bensin jenis pertamax.
Anggota lainnya dari tim pembuat mobil itu, Hanif Taufik menyatakan, bagian tersulit dari pembuatan mobil itu adalah saat membuat bodi mobil. Alasannya, lekukan yang ada pada badan mobil itu terbilang rumit, dan harus detail serta butuh waktu lama. “Karena semua ini kan handmade,” kata Hanif.
Saat ditanya, mengenai adanya keinginan untuk membuat mobil itu secara massal, Hanif menjawab jika dia dan teman-temannya masih belum memiliki keinginan tersebut. Meski demikian, mobil itu sudah mendapatkan penawaran dari beberapa pihak.
“Ada yang dari alumni ITS sendiri, dan para pengunjung pameran yang melihat mobil ini, dan menawarkan harga sebesar Rp400 juta untuk memesan mobil ini,” kata Hanif.
Ke depannya, Hanif masih memiliki keinginan untuk terus mengembangkan mobil tersebut. Lowo Ireng diharapkan menjadi salah satu supercar yang patut diperhitungkan.
“Kami sadar betul memang dunia otomotif itu akan selalu berkembang pesat, makanya kami pun ingin agar Lowo Ireng ini mampu bersaing dengan mobil-mobil lainnya,” kata Hanif.
“Makanya, kami juga menamakannya Lowo Ireng saat pertama kali membuatnya pada awal 2014,” kata Grangsang kepada VIVA.co.id di bengkel Motor Listrik Nasional, ITS, Surabaya, awal pekan ini.
Grangsang mengungkapkan, mobil itu bisa melaju hingga kecepatan 180 kilometer per jam. Selain itu, mobil ini bisa mencapai akselerasi dari 0 hingga 100 km per jam hanya dalam waktu 10 detik. Menurut dia, hal itu sudah terbilang cepat untuk sebuah supercar buatan dalam negeri.
“Rahasia kecepatannya itu ada pada mesin yang menggunakan mesin V6, dan bahan karbonat yang kami gunakan di badan mobil, sehingga mobilnya menjadi ringan tapi kuat,” tutur Grangsang.
Hal itu sudah terbukti dalam beberapa uji coba yang ditelah dijalani oleh Lowo Ireng. Bahkan, Lowo Ireng juga dianggap sukses menjalani Tour de Java pada 2014. Sementara itu, bahan bakar yang digunakan untuk mobil ini adalah bensin jenis pertamax.
Anggota lainnya dari tim pembuat mobil itu, Hanif Taufik menyatakan, bagian tersulit dari pembuatan mobil itu adalah saat membuat bodi mobil. Alasannya, lekukan yang ada pada badan mobil itu terbilang rumit, dan harus detail serta butuh waktu lama. “Karena semua ini kan handmade,” kata Hanif.
Saat ditanya, mengenai adanya keinginan untuk membuat mobil itu secara massal, Hanif menjawab jika dia dan teman-temannya masih belum memiliki keinginan tersebut. Meski demikian, mobil itu sudah mendapatkan penawaran dari beberapa pihak.
“Ada yang dari alumni ITS sendiri, dan para pengunjung pameran yang melihat mobil ini, dan menawarkan harga sebesar Rp400 juta untuk memesan mobil ini,” kata Hanif.
Ke depannya, Hanif masih memiliki keinginan untuk terus mengembangkan mobil tersebut. Lowo Ireng diharapkan menjadi salah satu supercar yang patut diperhitungkan.
“Kami sadar betul memang dunia otomotif itu akan selalu berkembang pesat, makanya kami pun ingin agar Lowo Ireng ini mampu bersaing dengan mobil-mobil lainnya,” kata Hanif.
Credit VIVA.co.id