JAKARTA
- Pemerintah memastikan penangkapan kapal ikan milik China oleh TNI
Angkatan Laut (AL) di Laut Natuna, Kepulauan Riau tidak berdampak pada
hubungan kedua negara. Penangkapan kapal ikan tersebut tidak menciptakan
ketegangan hubungan diplomatik Indonesia dengan China.
Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, penangkapan kapal ikan milik China itu merupakan bagian dari kegiatan pengamanan wilayah terdepan Indonesia oleh personel TNI AL.
"Enggak ada apa-apa. Lagi kita selesaikan dengan baik," ujar Luhut usai menghadiri pembukaan Rakernas II PAN di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (29/5/2016).
KRI Oswald Siahaan-354 menangkap kapal ikan milik China Gui Bei Yu bernomor 27088 yang memasuki Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) di Laut Natuna, Kepulauan Riau, pada akhir pekan lalu.
Penangkapan kapal diduga melakukan kegiatan illegal fishing itu berlangsung dramatis, karena diwarnai dengan aksi kejar-kejaran dan beberapa kali tembakan peringatan oleh KRI Oswald Siahaan.
Bahkan, sebuah kapal cost guard China yang diduga akan menyelamatkan kapal tersebut ikut menyaksikan proses penangkapan tersebut.
Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, penangkapan kapal ikan milik China itu merupakan bagian dari kegiatan pengamanan wilayah terdepan Indonesia oleh personel TNI AL.
"Enggak ada apa-apa. Lagi kita selesaikan dengan baik," ujar Luhut usai menghadiri pembukaan Rakernas II PAN di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (29/5/2016).
KRI Oswald Siahaan-354 menangkap kapal ikan milik China Gui Bei Yu bernomor 27088 yang memasuki Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) di Laut Natuna, Kepulauan Riau, pada akhir pekan lalu.
Penangkapan kapal diduga melakukan kegiatan illegal fishing itu berlangsung dramatis, karena diwarnai dengan aksi kejar-kejaran dan beberapa kali tembakan peringatan oleh KRI Oswald Siahaan.
Bahkan, sebuah kapal cost guard China yang diduga akan menyelamatkan kapal tersebut ikut menyaksikan proses penangkapan tersebut.
Credit Sindonews