Moskow
(CB) - Kapal induk Angkatan Laut Rusia, Admiral Kuznetzov,
akan menjalani program perawatan berat dan modernisasi pada awal 2017,
berdasarkan kontrak yang telah ditandatangani dengan galangan kapal
pemenang tender, United Shipbuilding Corporation. Kantor Berita TASS
menyatakan, pekerjaan besar itu meliputi semua aspek pada tubuh kapal
induk itu.
“Pekerjaan
segera dimulai setelah kapal induk itu tiba dari pelayaran jarak jauh
dan lama di Laut Mediterania pada kuartal pertama 2017 dan baru akan
selesai sekitar tiga tahun kemudian,” kata sumber Kantor Berita TASS,
sebagaimana dikutip dari Jakarta, Kamis.
Admiral
Kuznetzov yang masih memakai mesin uap turbin dengan panjang total kapal
305 meter, diluncurkan menjelang Perang Dingin berakhir, pada 1985,
dari salah satu wilayah Uni Soviet, Ukraina, dan tidak pernah menjalani
perawatan berat lagi sejak perawatan berkala pada 1996-1998.
Pada pertengahan 2015 dia melewatkan tiga bulan masa perawatan di dok kering galangan kapal Roslyakovo, Rusia.
Admiral
Kuznetzov —mengambil nama Admiral Nikolai Gerasimovitch Kuznetzov—
diluncurkan oleh penguasa Uni Soviet saat itu, Leonid Brezhnev, dan saat
diluncurkan dia dinamai Riga, lalu berubah menjadi Tbilisi saat uji
pelayaran, dan diganti lagi menjadi namanya yang sekarang.
Di
kelasnya, kapal induk penjelajah (kelas yang tidak ada penyetaraannya
dalam klasifikasi arsenal laut NATO), Admiral Kuznetzov yang berbobot
mati 43.000 ton dan bobot maksimal 61.390 ton, hanya memiliki satu kapal
kembar, yaitu Varyag.
Kapal
induk Varyag sempat dikuasai Ukraina, yang kemudian dijual Angkatan
Laut Ukraina setelah pecah dari Uni Soviet kepada China. Oleh China,
Varyag lalu diberi nama Liaoning.
Menurut
sumber Kantor Berita TASS itu, modernisasi Admiral Kuznetzov terdiri
dari dua fase, termasuk peningkatan kemampuan atau penggantian subsistem
dan perangkat kerasnya. Nilai kontrak yang akan ditandatangani pada
Juni nanti itu disebut miliaran rubel dan melibatkan juga penilaian
teknis dari Biro Perancang Nevskoye.
Credit ANTARA News