Selasa, 31 Mei 2016

Beijing: China Tak Tertarik Perang Dingin yang Disutradarai AS


Beijing China Tak Tertarik Perang Dingin yang Disutradarai AS
Kapal induk AS yang ditumpangi Kepala Pentagon, Ashton Carter, melintasi Laut China Selatan beberapa waktu lalu. | (Reuters)

BEIJING - China menuduh Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Ashton Carter, memiliki mentalitas Perang Dingin, menyusul pernyataannya bahwa China berisiko menciptakan “tembok besar isolasi diri” atas tindakannya di Laut China Selatan.

Namun, Beijing menegaskan bahwa China tidak tertarik “Perang Dingin ala film Hollywood” yang disutradarai AS. Pernyataan ini disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri China; Hua Chunying, dalam konferensi pers hari Senin.

Hua Chunying mengatakan, pernyataan Carter telah menelanjangi stereotip pemikiran dan hegemoni AS.

”Memang, ada beberapa (pejabat) di AS yang tinggal secara fisik di abad ke-21, tapi pikirannya terjebak di era Perang Dingin,” katanya, seperti dikutip AP, Selasa (31/5/2016).

”China tidak memiliki kepentingan dalam bentuk apapun dari Perang Dingin, tidak pula kami tertarik memainkan peran dalam sebuah film Hollywood yang ditulis dan disutradarai oleh pejabat militer AS tertentu. Namun, China tidak takut dan akan melawan setiap tindakan yang mengancam dan merusak kedaulatan dan keamanan China,” ujar Hua.

Pernyataan Hua ini sebagai balasan atas komentar Carter yang mengatakan bahwa China berisiko menciptakan "tembok besar isolasi diri" melalui ekspansi militer di laut China Selatan dan dugaan peretasan terhadap perusahaan-perusahaan AS.

”Tindakan China bisa mendirikan sebuah tembok besar dari isolasi diri," kata Carter dalam forum wisuda kadet di US Naval Academy di Annapolis, Maryland, hari Jumat.  ”Negara-negara di seluruh wilayah—sekutu dan mitra—menyuarakan keprihatinan publik di tingkat tertinggi.”

Carter menyatakan bahwa AS terus khawatir tentang tindakan Beijing di Laut China Selatan yang disengketakan, di mana China telah mengklaim hampir seluruh wilayah kawasan itu.

”Tindakan China (di Laut China Selatan) menantang prinsip-prinsip dasar, dan kita tidak bisa melihat ke arah lain,” kata Carter.



Credit  Sindonews