Sebuah kapsul penyelamat bernama The Survival Capsule dibuat sebagai upaya memberikan perlindungan kepada manusia apabila terjadi bencana alam. The Survival Capsule ini merupakan sistem perlindungan yang berbentuk bola raksasa dan didesain untuk bertahan dari bencana seperti tsunami, tornado, badai, dan gempa.
Kapsul ini dibuat untuk memberikan perlindungan yang lebih baik dibandingkan dengan rumah aman tradisional jika terjadi kondisi darurat, baik itu terhadap individu maupun keluarga.
Julian Sharpe, penggagas The Survival Capsule, mengatakan, kapsul ini memberikan pilihan untuk mendapatkan sistem keamanan yang mudah diakses, baik itu siang maupun malam, dan benar-benar memberikan keamanan pada keluaraga.
The Survival Capsule dilengkapi dengan fitur antara lain tempat duduk, tempat penyimpanan, penyimpanan air dan tangki air, lampu internal, GPS, pintu yang bisa dibuka dari dalam dan luar, jendela dengan standar kapal selam. Kapsul didesain dengan kerangka alumunium keras, berfungsi untuk tetap membuat penumpang hangat.
Kapsul berfungsi untuk membuat siapa pun yang berada di dalam selamat sambil menunggu mendapatkan pertolongan dari regu penyelemat. Sementara itu, sistem perbaikan menggunakan pemutar air pada bagian bawah untuk mencegah kapsul berputar ke atas dan ke bawah.
Kapsul ini juga didesain agar bisa mengapung apabila air naik terlalu tinggi, seperti yang terjadi ketika terjadi tsunami. Kapsul juga bisa ditambatkan agar tidak hanyut beserta penumpang di dalamnya.
Julian menjelaskan, kapsul didesain oleh tim ahli aerospace yang mempunyai tujuan untuk membuat kapsul sekuat mungkin dan tahan lama. Pada awal uji coba, perancang menggunakan program yang hampir sama digunakan di industri aerospace untuk menguji kekuatan dan daya tahan kapsul.
Dia menambahkan, kapsul yang diperuntukkan untuk menahan imbas dari bencana lama seperti tubrukan dengan benda tajam, paparan panas ini akan tersedia dalam beberapa variasi kapasitas, mulai dari kapasitas dua orang, keluarga, hingga 10 orang sekaligus. Bisa juga dipesan untuk menambahkan sistem musik dan toilet.
Namun, hingga kini, harganya belum dirilis di pasaran.
Konsep awal di balik pembuatan kapsul ini ternyata diilhami oleh bencana tsunami yang terjadi di Aceh pada tahun 2004 dengan korban mencapai hingga 225.000 orang.
"Sistem peringatan dini akan menyelamatkan 90 persen populasi, tetapi 10 persen populasi akan menjadi korban. Untuk menurunkan korban hingga 2 persen, kapsul ini bisa menjadi sebuah opsi," kata Julian.
Credit KOMPAS.com