Pemerintah Rabat mengeluarkan pernyataan bahwa laporan itu "keterlaluan" dan mengandung kebohongan mengenai situasi HAM di Maroko.
Ini jarang terjadi perang kata-kata antara AS dan Moroko yang merupakan sekutu AS dalam melawan militansi islamis namun kini mendapat tuduhan dari sejumlah organisasi seperti Amnesti Internasional dan Human Rights Watch.
Kementerian luar negeri Maroko menolak penggambaran departemen luar negeri AS mengenai alasan penangkapan tiga aktivis dengan menyebutnya sebagai manipulasi dan kesalahan faktual dalam laporan itu.
Salah satu kasusnya adalah berkaitan dengan aktivis Wafae Charaf yang disebut Deplu AS telah diculik dan disiksa oleh orang-orang tak dikenal. Sebaliknya, Maroko menyatakan aktivis perempuan itu ditangkap karena tudingan palsu dan menghina polisi.
Kendati mengkritik Maroko, AS menyatakan akan terus membina hubungan erat dengan kementerian dalam negeri Maroko dalam berbagi informasi keamanan dan dalam hal kepentingan HAM.
Laporan setebal 40 halaman dari Deplu AS itu mengungkapkan serangkaian masalah HAM di Maroko, termasuk mengenai penyiksaan tahanan, demikian Reuters.
Credit ANTARA News