Kamis, 26 Mei 2016

Puluhan Tank Leopard Pesanan TNI AD Tiba di Indonesia


Puluhan Tank Leopard Pesanan TNI AD Tiba di Indonesia  
Tank leopard di Batalyon Kavaleri 1 Cijantung, Jakarta Timur, September 2015. Batalyon ini mengoperasikan 12 tank leopard dan tiga tank scorpion. (CNN Indonesia/Abraham Utama)
 
Jakarta, CB -- Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat telah menerima 50 unit tank tempur utama (main battle tank) jenis Leopard yang dipesan dari Jerman. Saat ini tank yang telah masuk ke Indonesia itu disimpan di unit Batalyon Kavaleri Kostrad.

Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Mulyono mengatakan, terdapat ratusan unit tank serupa yang belum dikirim ke Indonesia. Menurutnya, sisa tank yang dipesan itu masih dalam proses pengiriman.

"Sekarang ada sekitar 50 unit, masih kurang 100 lagi," kata Mulyono di Markas Besar TNI Angkatan Darat, Jakarta, Rabu (25/5).

Mulyono menyampaikan, seratus unit tank akan dikirim secara bertahap hingga target rencana strategis tahun 2019 tercapai. Saat ini, TNI AD masih mengkaji lokasi penempatan ratusan tank yang akan datang.

"Kami akan tetap tambah, tapi lokasi akan kami kaji kembali. Namun yang jelas sekarang (50 tank) sudah kami pusatkan dulu di Bataliyon Kaveleri Kostrad," ujar Mulyono.

Jenderal bintang empat itu mengatakan, tank Leopard yang dipesan TNI AD telah dilengkapi amunisi. "Kami memesan satu paket dengan pengadaan amunisi," katanya.

Mulyono berkata, perawatan alutsista tersebut masih menjadi tanggung jawab pabrikan Leopard. TNI AD ikut memeliharanya. Namun jika ada kerusakan atau masalah lain, pihaknya akan menyerahkan kepada pihak penjual.

"Sekarang ini masih dalam pemeliharaan mereka, jadi kalau kami gunakan terjadi apa-apa masih kepada mereka, karena secara penuh belum diserahkan kepada kami," katanya.

Upaya pemeliharaan tank Leopard juga melibatkan PT Pindad. Direktur Utama PT Pindad Silmy Karim mengatakan, perusahaannya selalu bekerjasama dengan TNI AD dalam hal pengadaan alat utama sistem persenjataan atau alutsista.

"Leopard ini, untuk perawatannya pun nanti Pindad dilibatkan. Untuk upgrade Pindad juga dilibatkan. Juga untuk pengadaan yang lain, Avibras, Arhanud, rudalnya," kata Silmy.

Dia menambahkan, PT Pindad akan terus memproduksi alutsista terbaik untuk keperluan TNI. Bahkan industri pembuatan produk militer ini akan membuat tank sendiri.

"Target (produksi tank) tentu ada tapi tentu bertahap sesuai dengan yang menjadi Renstra TNI dan Renstra industri pertahanan yang sudah digariskan oleh Kementerian Pertahanan," ujarnya.



Credit  CNN Indonesia