Jet tempur Sukhoi. Foto Agoes S/dok.JPNN.com
JAKARTA -
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) terus mematangkan rencana pembelian
jet tempur Sukhoi SU-35. Saat ini masih dilakukan pembahasan skema
pembayaran pesawat canggih itu.
Rencana pembelian Sukhoi SU-35 itu
mencuat sejak awal Februari lalu. Tidak tanggung-tangung, Indonesia
bakal membeli 10 unit pesawat yang nilainya berkisar USD 45 juta hingga
USD 65 juta itu. Namun, sampai sekarang pembelian jet tempur tersebut
tak kunjung dilaksanakan.
Kepala Pusat Komunikasi (Kapuskom)
Publik Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Brigjen Djundan Eko Bintoro
menyatakan, pihaknya masih melakukan kajian dalam pembelian pesawat
tersebut.
Tapi, dia enggan menjelaskan teknis
kajian yang dilakukan. Apakah terkait dengan spesifikasi teknis atau
yang lainnya. "Itu teknis sekali. Kami belum bisa menjelaskan," terang
dia.
Menurut dia, yang sekarang sedang
dibahas adalah skema pembayaran pesawat. Lagi-lagi Djundan tidak mau
menjelaskan seperti apa skema pembayaran pesawat. Dia beralasan tidak
bisa menyebutkan secara detail, karena persoalan itu sangat teknis.
Intinya, pihaknya sedang memproses rencana pembelian Sukhoi.
Jika rencana itu sudah matang, Kemenhan
akan menyampaikannya ke Publik. Sampai sekarang kesepakatan pembelian
pesawat belum ditandatangani. Jadi, tahapannya masih cukup panjang.
Pembelian pesawat tempur tidak bisa
sembarang dilakukan, karena membutuhkan anggaran cukup besar. Pembelian
pesawat akan dibiayai dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN).Credit jpnn.com