... juga untuk mengantisipasi konflik di Laut China Selatan dan Natuna...Pontianak (CB) - Komandan Pangkalan Utama TNI AL XII/Pontianak, Laksamana Pertama TNI Heru Santoso, menyatakan, saat ini ada 14 kapal perang TNI AL secara rutin patroli di Alur Laut Kepulauan Indonesia 1.
Alur laut ini termasuk yang ramai
lalu-lintas kapal-kapalnya. Inilah koridor pelayaran yang diberikan
untuk kepentingan berlayar damai bagi kepentingan internasional, melalui
Selat Sunda, Selat Bangka, Selat Karimata, dengan batas utara menuju
Laut China Selatan.
Ia menjelaskan, patroli rutin tersebut dilakukan, guna mencegah terhadinya berbagai tindak kejahatan dan pelanggaran hukum lainnya.
"Selain itu, patroli juga untuk mengantisipasi konflik di Laut China Selatan dan Natuna yang saat ini skala pengamanan dan kemampuannya sudah kami tingkatkan," ungkapnya.
Menurut dia, sudah menjadi tugas mereka mengamankan wilayah perairan Indonesia, termasuk kekayaan sumber daya alam yang terkandung didalamnya, seperti mencegah pencurian ikan oleh nelayan asing dan lain sebagainya.
Ada tiga wilayah perairan Indonesia yang menjadi primadona pencurian ikan bagi nelayan asing karena kaya akan ikan dan sumber daya kelautan lainnya, yaitu perairan Natuna, perairan Arafura, dan perairan utara Sulawesi Utara.
Perairan Kalbar termasuk dalam zona III bersama Natuna, Karimata dan Laut Cina Selatan, dengan potensi ikan tangkap sebanyak satu juta ton per tahun. Jenis ikan bervariasi seperti tongkol, tenggiri dan cumi-cumi.
Luas areal perairan Kalbar sampai Laut Cina Selatan seluas 26.000 km persegi, meliputi 2.004.000 Hektare perairan umum, 26.700 Hektare perairan budi daya tambak, dan 15.500 Hektare laut.
Credit ANTARA News