Tak main-main, dimensi proyek ini luar biasa besar, yakni 1,4 juta meter persegi di atas lahan seluas 6 hektar. Lokasinya hanya 2 kilometer sebelah selatan Masjidil Haram, namun masih berada di jantung kota Mekkah yakni kawasan Manafia.
Di dalam kompleks pengembangan ini nantinya akan berdiri hunian vertikal 12 menara, ruang komersial yang terdiri dari podium besar, pusat belanja, restoran, aula makan, pusat konvensi, dan ruang pamer kendaraan serta hotel bintang lima.
Ukuran raksasanya yang mencolok, diyakini bakal menjadi tengara baru pusat kota Mekkah. Bahkan, Dar Al Handasah merancangnya sebagai identitas baru yang memadukan budaya Islam, dan modern .
Menariknya, hotel bintang lima, dan sejumlah apartemen di dalamnya, didedikasikan untuk para peziarah Ka'bah. Mereka bisa memanfaatkan fasilitas bintang lima ini selama masa haji, atau umrah.
Abraj Kudai berbatasan dengan Jalan Ajyad di timur, Kudai dan terowongan Birka di barat, serta lahan Pangeran Meteb di utara. Dengan lokasi strategis ini, Abraj Kudai mudah diakses oleh siapa pun.
Selain itu, situs proyek ini dikelilingi bangunan modern perkantoran, hotel, dan pusat belanja di sebelah timur, dan barat kawasan.
Rencananya, mengutip laman resmi Dar Al Handasah, Abraj Kudai akan dibuka untuk publik pada dua tahun mendatang atau tahun 2017. Jika kelak beroperasi, Abraj Kudai bakal menjadi hotel terbesar di dunia.
Credit KOMPAS.com