TEL AVIV (CB) - Agen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di
Israel dan Palestina melaporkan jumlah mengkhawatirkan anak-anak korban
perang tahun lalu di Jalur Gaza. Dalam laporan tersebut, Israel masuk
dalam daftar pelanggar hak anak.
Utusan khusus PBB dari Aljazair bernama Leila Zerrougui mencantumkan tentara Israel dan Kelompok Hamas dari Palestina dalam rancangan laporan daftar pelanggar hak anak tahunan yang telah dikirim ke Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Ban Ki-moon. Rancangan laporan melaporkan dugaan keras pelanggaran hak anak dalam perang Gaza yang dilakukan tentara Israel dan Kelompok Hamas.
Berdasarkan laporan PBB, 2.100 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, tewas dalam konflik Israel-Palestina. Dari pihak Israel, 67 tentara dan enam warga sipil tewas dalam konflik tersebut. Dari seluruh korban tewas, sekira 540 anak-anak tewas, 371 dari mereka berusia 12 tahun atau lebih muda.
Laporan tersebut juga memaparkan kematian dan luka yang dialami anak-anak Palestina serta penahanan anak-anak Palestina dan serangan terhadap sekolah akibat pasukan Israel.
Selain itu, menurut penyelidikan PBB, tentara Israel menembak tujuh sekolah PBB selama perang Gaza. Penembakan tersebut menewaskan 44 warga Palestina. Sementara, pejuang Palestina menggunakan sekolah kosong PBB untuk menyembunyikan senjata dan melancarkan serangan.
Sebagaimana dilaporkan Reuters Minggu (7/6/2012), Pemerintah Israel menentang keras pencantumannya dalam daftar tersebut. Mereka menganggap Ban Ki-moon melawan Israel dengan memasukkan nama negara itu dalam daftar.
Pihak Amerika Serikat (AS) bahkan turut turun tangan dalam peristiwa tersebut. Perwakilan AS untuk PBB Samantha Daya mendesak Ban Ki-moon agar Israel dikeluarkan dalam daftar.
Utusan khusus PBB dari Aljazair bernama Leila Zerrougui mencantumkan tentara Israel dan Kelompok Hamas dari Palestina dalam rancangan laporan daftar pelanggar hak anak tahunan yang telah dikirim ke Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Ban Ki-moon. Rancangan laporan melaporkan dugaan keras pelanggaran hak anak dalam perang Gaza yang dilakukan tentara Israel dan Kelompok Hamas.
Berdasarkan laporan PBB, 2.100 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, tewas dalam konflik Israel-Palestina. Dari pihak Israel, 67 tentara dan enam warga sipil tewas dalam konflik tersebut. Dari seluruh korban tewas, sekira 540 anak-anak tewas, 371 dari mereka berusia 12 tahun atau lebih muda.
Laporan tersebut juga memaparkan kematian dan luka yang dialami anak-anak Palestina serta penahanan anak-anak Palestina dan serangan terhadap sekolah akibat pasukan Israel.
Selain itu, menurut penyelidikan PBB, tentara Israel menembak tujuh sekolah PBB selama perang Gaza. Penembakan tersebut menewaskan 44 warga Palestina. Sementara, pejuang Palestina menggunakan sekolah kosong PBB untuk menyembunyikan senjata dan melancarkan serangan.
Sebagaimana dilaporkan Reuters Minggu (7/6/2012), Pemerintah Israel menentang keras pencantumannya dalam daftar tersebut. Mereka menganggap Ban Ki-moon melawan Israel dengan memasukkan nama negara itu dalam daftar.
Pihak Amerika Serikat (AS) bahkan turut turun tangan dalam peristiwa tersebut. Perwakilan AS untuk PBB Samantha Daya mendesak Ban Ki-moon agar Israel dikeluarkan dalam daftar.
Credit Okezone