Senin, 01 Juni 2015

AS Desak Tiongkok Hentikan Reklamasi Laut China Selatan




Pasukan Pertahanan Diri Jepang (SDF) berlatih bersama Angkatan Laut Filipina, 300 kilometer dari wilayah sengketa Laut China Selatan, 12 Mei 2015. AFP / Philippine Navy
Pasukan Pertahanan Diri Jepang (SDF) berlatih bersama Angkatan Laut Filipina, 300 kilometer dari wilayah sengketa Laut China Selatan, 12 Mei 2015. AFP / Philippine Navy
CB, Singapura: Amerika Serikat (AS) mendesak Tiongkok segera mengakhiri kegiatan reklamasi di Laut China Selatan.

Selama ini, Tiongkok bersikukuh memiliki hampir sebagian besar wilayah Laut China Selatan, yang merupakan rute utama perdagangan global.

Dalam sebuah konferensi keamanan di Singapura, Sabtu (30/5/2015), Menteri Pertahanan AS Ashton Carter menyebut Beijing telah bertindak "di luar batas" norma-norma internasional.

"Pertama, kami menginginkan adanya resolusi damai terhadap semua sengketa. Untuk mencapai hal tersebut, harus segera ada penghentian bersifat permanen atas reklamasi wilayah oleh semua pihak," tutur Carter dalam Dialog Shangri-La, seperti dilansir AFP.

"Kami juga menolak adanya militerisasi dari sengketa ini," sambung dia.

Carter menyadari sejumlah negara sudah memasang klaim tersendiri dalam skala berbeda (di Laut China Selatan), termasuk Vietnam yang berjumlah 48, Filipina delapan, Malaysia lima dan Taiwan satu.

"Tapi, satu negara telah bertindak lebih jauh dari negara lain. Reklamasi Tiongkok telah melebihi 2000 hektare, melebihi semua negara yang mengklaim jika jumlahnya digabungkan. Tiongkok melakukan itu hanya dalam 18 bulan terakhir," ungkap Carter.


 Credit  Metrotvnews.com