Kamis, 04 Agustus 2016

Asteroid Bennu Bisa Tabrak Bumi, Tapi Tak Berbahaya

Akurasi Bennu tabrak Bumi hanya 0,037 persen
Asteroid Bennu Bisa Tabrak Bumi, Tapi Tak Berbahaya
Ilustrasi asteroid dekati Bumi. (Reuters/NASA/JPL-Caltech/Handout)
 
CB - Kabar asteroid Bennu, yang dikhawatirkan bisa menabrak Bumi, langsung menjadi perbincangan hangat di masyarakat dan kalangan peneliti. Tak ayal, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengirimkan pesawat antariksa Originis Spectral Interpretation Resources Identification, Security, Regolith Explorer (Osiris-REx) untuk meneliti dan mengumpulkan sampel dari asteroid tersebut.

Dengan ukuran yang cukup lebar itu mencapai 491 meter, asteroid Bennu bisa saja mengancam orang-orang yang ada di Bumi. Mengenai dugaan tersebut, peneliti pun terus mencari fakta kebenaran Bennu akan menabrak Bumi pada akhir abad ke-22.

Sebagaimana dilansir dari Tech Times, Kamis 4 Agustus 2016, potensi asteroid Bennu menghantam Bumi akurasinya hanya sekitar 0,037 persen. Bahkan, bila batuan antariksa memang benar mendekat Bumi, tapi menurut kalkulasi ilmuwan, Bennu dan sangat kecil kemungkinan akan mengancam Bumi.
"Kita tidak berbicara tentang sebuah asteroid yang bisa menghancurkan Bumi, kita tidak berada di dekat semacam energi yang dampaknya cukup luar biasa," ujar peneliti utama Osiris-REx, Dane Lauretta dari Lunar and Planetary Laboratory di University of Arizona, Amerika Serikat.

Sejak ditemukan pada 1999, peneliti mulanya mengklasifikasikan Bennu sebagai asteroid berbahaya. Penamaan Bennu berasal dari mitologi Mesir.

Bennu merupakan satu dari sekian banyak benda luar angkasa yang masuk dalam kategori obyek dekat Bumi. Setidaknya, Bennu melintasi orbit Bumi setiap enam tahun sekali dan pada 2135 menjadi titik perkiraan Bennu akan menabrak bumi.

"Ketidakpastian kami akan menghilang, sehingga memungkinkan kita untuk terus menghitung ulang kembali kemungkinan dampak yang terjadi nantinya," jelas Lauretta.




Credit  VIVA.co.id