Korea Utara mengancam akan meluncurkan
serangan nuklir ke Korea Selatan dan Amerika Serikat, dan menghancurkan
ibu kota Seoul dan Washington. (Reuters/KCNA)
Militer Korut menyatakan siap menjadikan Seoul dan Washington "tumpukan debu melalui serangan pencegahan bergaya Korea" jika AS dan Korsel menunjukkan tanda-tanda agresi terhadap wilayah Korut.
Media pemerintah di Pyongyang memperingatkan "serangan pertama" itu telah siap diarahkan ke pasukan Korsel dan AS ytang tengah menjalani latihan militer, menurut laporan dari The Independent, Senin (22/8).
Kementerian Unifikasi Korea Selatan menyesalkan ancaman yang diluncurkan Korut dan menyatakan bahwa latihan militer dengan AS merupakan latihan rutin yang terjadwal. Seoul dan Washington kerap menegaskan bahwa latihan militer gabungan tidak bertujuan menyerang Pyongyang.
Latihan militer tahun ini disebut Ulchi Freedom Guardian dan mulai dijalankan sejak Senin selama 12 hari. Sebagian besar latihan militer ini dijalankan melalui simulasi komputer. Latihan ini melibatkan 25 ribu tentara AS dan 50 ribu tentara Korsel.
Presiden Korea Selatan mengatakan pada Senin bahwa terdapat tanda-tanda "keretakan serius" di kelas elite penguasa Korut. Korsel menilai Korut akan melakukan beberapa tindakan kontroversial untuk mengalihkan perhatian publik dari masalah dalam negeri tersebut.
Sementara itu, para pakar menilai pembelotan Thae merupakan tindakan yang mencoreng nama pemimpin Korut Kim Jong Un, namun tidak mampu untuk melemahkan persatuan kelas elite negara yang terisolasi itu.
Korea Utara kerap meningkatkan retorika perang terhadap AS dan Korsel, utamanya setelah AS mengerahkan sistem pertahanan anti rudal (THAAD) di Korsel bulan lalu. Pengerahan THAAD bertujuan untuk menghalau kemungkinan tembakan rudal balistik dan nuklir dari Korea Utara.
Credit CNN Indonesia