Rabu, 24 Agustus 2016

Armada Kapal Selam Rusia: Warisan Kekuatan Soviet dari Era Perang Dunia II

 
Armada kapal selam modern Rusia merupakan salah satu yang terkuat di dunia. Hal itu terbukti dalam operasi Suriah pada 2015 lalu. Namun, di balik segala kesuksesan tersebut, ada usaha puluhan tahun yang telah dimulai sejak Perang Dunia II.
 
M-98
Di balik kesuksesan armada kapal selam Rusia kini, ada usaha puluhan tahun yang telah dimulai sejak PD II. Sumber: Foto arsip
Dalam Perang Dunia II, armada kapal selam Soviet merupakan armada terbesar di dunia. Dari segi jumlah, kapal selam Soviet dua kali lipat lebih banyak dibanding AS, dan hampir empat kali lipat lebih besar dari Kriegsmarine (Angkatan Laut Nazi Jerman). 
Namun, tantangan yang ia hadapi terbilang ketat. Karena posisi geografisnya, Uni Soviet tak bisa memperjuangkan supremasinya di samudra. Mereka hanya punya dua jalur masuk ke samudra. Baik Kutub Utara maupun Timur Jauh tak memungkinkan bagi penyusunan infrastruktur marinir skala penuh. Dengan begitu, yang tersisa hanyalah laut tertutup: Laut Hitam dan Laut Baltik. Setelah perang pecah, ada keyakinan bahwa marinir Soviet dapat menyerang fasilitas komunikasi musuh yang terletak di wilayah ini. 
Uni Soviet hanya punya dua jalur masuk ke samudra. Namun, baik Kutub Utara maupun Timur Jauh tak memungkinkan bagi penyusunan infrastruktur marinir skala penuh.Uni Soviet hanya punya dua jalur masuk ke samudra. Namun, baik Kutub Utara maupun Timur Jauh tak memungkinkan bagi penyusunan infrastruktur marinir skala penuh.
 
Namun, kapal selam Rusia tak bisa menandingi kapal selam Jerman, sementara armada terbesar di dunia milik Inggris tak yakin hendak terlibat dalam perang untuk membantu Uni Soviet. Karena itu, keputusan untuk membangun armada kapal selam sendiri sangat logis: biaya produksi yang terbilang rendah membantu menciptakan pasukan tangguh yang memainkan peran penting dalam pertempuran laut.
Sebuah kapal selam Shchuka selama Perang Dunia II. Museum Pusat Kemaritiman Sankt Peterburg. Sumber: Alexander Sokolenko / RIA NovostiSebuah kapal selam Shchuka selama Perang Dunia II. Museum Pusat Kemaritiman Sankt Peterburg. Sumber: Alexander Sokolenko / RIA Novosti

Senjata Bawah Air Uni Soviet

Kapal selam Soviet beraksi dengan cepat dan efektif dalam pertempuran Perang Dunia II. Kapal selam seri Malyutka (Bayi) tak bisa dibilang senjata yang serius. Kapal ini terbilang mungil dan bisa dikirim menggunakan kereta, tapi tidak nyaman bagi para kru sekalipun mereka bisa menyesuaikan diri dengan keadaan. Hal yang paling perlu diperhatikan, kapal ini tak aman, karena hanya punya satu instalasi penembakan, tak cukup tangguh untuk menyelam cukup dalam untuk bertempur, dan dengan mudah bisa terbelah oleh badai. 
Namun anehnya, kapal Malyutka menjadi kapal selam Soviet yang paling efekif pada PD II. Kapal ini berhasil menghancurkan lebih dari 60 kapal transportasi musuh dan 8 kapal tempur. Meski kru kurang terlatih, mereka berhasil mencapai hasil yang mengesankan.
Armada Laut Hitam. Kapal selam Malyutka di muara Sungai Kopi. Sumber: Alexei Mezhuyev / TASS 
Armada Laut Hitam. Kapal selam Malyutka di muara Sungai Kopi. Sumber: Alexei Mezhuyev / TASS
 
Sementara kapal selam Soviet seri Srednyaya (S) adalah barang canggih pada eranya. Secara tak terduga, ia tak bisa menampilkan potensi tempurnya dalam skala penuh di Laut Baltik yang penuh ranjau. Kapal ini merupakan tiruan kapal Jerman, namun ternyata bisa melampaui kehebatan versi aslinya karena disesuaikan dengan perlengkapan dan persenjataan Soviet. Hasilnya, kapal selam universal ini tahan banting meski diserang ratusan kali, tak pernah rusak sekalipun.

Perang di Bawah Laut

Para sejarawan menuturkan fakta penting yang tak banyak dikenal. AL Soviet berhasil menghancurkan empat dari sembilan kapal selam milik Jerman. Pertempuran tersebut berlangsung di perairan Baltik dan Barents.
Armada Laut Hitam Uni Soviet, Perang Patriotik Raya (1941 – 1945). Kapal dan kapal selam Uni Soviet dalam sebuah misi, 1942. Sumber: Alexander Sokolenko / RIA NovostiArmada Laut Hitam Uni Soviet, Perang Patriotik Raya (1941 – 1945). Kapal dan kapal selam Uni Soviet dalam sebuah misi, 1942. Sumber: Alexander Sokolenko / RIA Novosti
AL Soviet menang dari ‘segi jumlah’. Mereka berhasil menghancurkan empat kapal selam milik Jerman meski di sisi lain harus mengorbankan tiga milik mereka. 
Sehari setelah Jerman menginvasi Uni Soviet, kapal U-144 Jerman yang memiliki persenjataan unggul menenggelamkan kapal selam Soviet M-98. Lalu 1,5 bulan kemudian, situasi berbalik. Di pesisir Estonia, kapal selam Soviet kelas Schuka menembakkan dua torpedo dan berhasil mengenai kapal utama Jerman tersebut. Dua tahun kemudian, pertempuran lain berakhir dengan kemenangan Soviet: tiga torpedo Soviet secara tak terduga mengenai kapal selam Jerman U-639 yang tengah menyebar ranjau di permukaan air Laut Barents.




Credit  RBTH Indonesia