Empat kapal laut Iran telah melakukan
manuver berbahaya terhadap armada tempur laut Amerika Serikat di Selat
Hormuz. (U.S. Navy photo/Released)
Diberitakan Reuters yang mengutip sumber anonim di pemerintahan AS, Rabu (24/8), dua dari empat kapal perang Iran itu mendekat dengan kecepatan tinggi "yang tidak aman dan tidak profesional" ke kapal USS Nitze. Posisi kedua kapal Iran dan kapal perusak AS hanya terpaut sekitar 200 meter.
"Tingkat kedekatan kapal Iran menciptakan situasi berbahaya dan melecehkan yang bisa berujung eskalasi lebih lanjut, termasuk langkah pertahanan dari Nitze," kata sumber Reuters.
Demi mencegah hal yang tidak diinginkan, USS Nitze terpaksa mengalah dengan mengubah jalur pelayaran menjauhi kapal Iran. Sayangnya AS tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Iran sehingga tidak bisa melayangkan nota protes.
Tentara Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) telah lama mencurigai aktivitas militer AS di dekat perbatasan mereka. Sementara itu AS dan negara-negara lainnya mengecam dukungan Iran terhadap Bashar al-Assad dalam konflik di Suriah.
Iran juga menjadi sasaran sanksi internasional akibat program nuklir yang mereka kembangkan.
Ini bukan kali pertama ketegangan antara AS dan Iran terjadi di lautan.
Pada Desember lalu, dalam sebuah latihan perang militer Iran menembak roket dekat kapal induk Amerika USS Harry Truman.
Januari lalu, IRGC menangkap 10 tentara AL AS saat dua kapal komando Riverina yang mereka naiki berlayar di perairan dekat pulau Farsi Iran di Teluk Persia. Kesepuluh tentara itu telah dibebaskan.
Di akhir bulan Januari, Iran dilaporkan menerbangkan drone tanpa senjata di atas kapal perang AS. Angkatan Laut AS menganggap tindakan itu "abnormal dan tidak profesional."
Pada Juli, kapal perang Iran mendekat ke USS New Orleans saat Komandan Pusat Komando AS Jenderal Joseph Votel tengah berada di kapal perang tersebut.
Credit CNN Indonesia