Rabu, 24 Agustus 2016

Korut Luncurkan Rudal Balistik, Korsel Waspada Penuh

 
Korut Luncurkan Rudal Balistik, Korsel Waspada Penuh  
Korut meluncurkan rudal dari kapal selam setelah memprotes latihan militer gabungan Korsel dan AS. (Reuters/KCNA/file photo)
 
Jakarta, CB -- Korea Utara kembali membuat negara tetangganya, Korea Selatan, bersiaga setelah meluncurkan rudal balistik dari kapal selam pada Rabu dini hari (24/8). Peluncuran ini disinyalir sebagai bentuk protes atas latihan militer gabungan Korsel-AS.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel kepada Reuters mengatakan rudal itu ditembakkan sekitar pukul 5.30 waktu setempat dari dekat kota pesisir Sinpo, sesuai dengan tangkapan citra satelit. Kota ini juga merupakan pangkalan kapal selam Korut.

Rudal tersebut melesat hingga 500 kilometer di udara dan proyektilnya jatuh di zona identifikasi pertahanan udara Jepang, ADIZ, sebuah wilayah yang ditetapkan sebagai zona kendali keamanan udara.

Pejabat militer Korsel mengakui, peluncuran kali ini menunjukkan adanya kemajuan dalam teknologi rudal balistik kapal selam atau SLBM milik Korut.

Peluncuran ini terjadi selang dua hari setelah Korsel dan AS memulai latihan militer gabungan yang rutin digelar setiap tahun. Korut mengecam latihan yang melibatkan 25 ribu tentara itu, dengan mengatakan bahwa AS dan Korsel tengah mempersiapkan invasi.

Rezim Kim Jong Un telah melancarkan ancaman terkait latihan tersebut. Pyongyang bahkan mengirim surat ke Dewan Keamanan PBB, mengeluhkan provokasi oleh AS yang mengancam stabilitas perdamaian kawasan.

Rudal balistik juga diluncurkan setelah dua pekan lalu diplomat senior Korut yang bertugas di Inggris membelot ke Seoul.

Korut dan Korsel sejatinya masih dalam status berperang setelah Perang Korea berakhir pada tahun 1953 dengan gencatan senjata, bukan perdamaian.

Menyusul peluncuran ini, Korsel siaga penuh dan akan menggelar rapat dewan keamanan nasional di Seoul hari ini untuk membahas ancaman Korut.

Di bawah resolusi Dewan Keamanan PBB yang bertujuan membendung pengembangan senjata nuklir Korut, Pyongyang dilarang meluncurkan rudal balistik. Pelanggaran resolusi ini berbuah embargo dan sanksi internasional, yang semakin membuat perekonomian Korut babak belur.

Namun ancaman sanksi tidak menghentikan Korut. Pejabat pertahanan Korsel awal bulan ini mengatakan Korut telah meluncurkan lebih dari 30 rudal dalam berbagai pengujian sejak Kim Jong un naik takhta menggantikan ayahnya Kim Jong Il pada 2011.




Credit  CNN Indonesia