BrahMos
adalah rudal supersonik yang dikembangkan oleh BrahMos Aerospace,
kerjasama antara Defence Research and Development Organisation (DRDO),
India dan NPO Mashinostroeyenia (NPOM), Rusia. Nama BrahMos merupakan
singkatan nama dua sungai, yaitu Brahmaputra di India dan Moskva di
Rusia. Rudal ini dapat menghancurkan target di laut dan di darat. Rudal
BrahMos menjadi pemberitaan pada Agustus ini, setelah India menempatkan
sekitar 100 rudal BrahMos di Arunachal, dekat perbatasan Tiongkok, yang
mengundang reaksi keras dari Tiongkok. viettimes.vn
India
dan Rusia menandatangani persetujuan pembuatan rudal BrahMos, pada
Februari 1998. Uji coba pertama dilakukan di Chandipur, Orissa, pada
Juni 2001.
Rudal BrahMos resmi memasuki layanan angkatan bersenjata India, pada
2006. Rudal ini memperkuat Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan
Udara India. Beberapa sumber melaporkan bahwa Militer India memiliki
sekitar 1.000 rudal BrahMos. sputniknews.com
Rudal
BrahMos dikembangkan dari rudal supersonik anti kapal Rusia, P-800
Oniks. Rusia membenamkan sistem navigasi satelit yang canggih dari rudal
jelajah Kh-555 dan rudal jelajah siluman jarak jauh Kh-101, dan
teknologi GPS-GLONASS ke platform doppler-inersia ada rudal BrahMos.
Teknologi canggih ini membuat BrahMos menjadi rudal yang presisi dan
mematikan. armyrecognition.com
Rudal
BrahMos menggunakan sistem propulsi dua tahap. Booster menggunakan
propulsi berbahan bakar padat untuk mendapatkan akselerasi awal, dan
propulsi ramjet berbahan bakar cair untuk kecepatan jelajah supersonik.
Propulsi ramjet lebih hemat bahan bakar dibandingkan dengan propulsi
roket konvensional. BrahMos dapat menghancurkan target sejauh 290 km dan
melesat dengan kecepatan 2,8 mach atau 3.430 km/jam. Rudal ini
merupakan rudal jelajah tercepat di dunia. farhangnews.ir
BrahMos
merupakan rudal multiplatform, dapat ditembakan dari kendaraan
peluncur, kapal laut, kapal selam, dan pesawat. Rudal ini dapat terbang
rendah 5 m di atas permukaan laut atau sea-skimming dan terbang tinggi
hingga ketinggian 14.000 m. Kemampuan terbang dengan kecepatan tinggi
dan sea-skimming membuat BrahMos sulit diatasi dengan pertahanan udara
kapal, terlebih BrahMos mampu bermanuver pada kecepatan tinggi sebelum
menabrak target. Yang lebih menakutkan lagi, BrahMos dapat membawa hulu
ledak nuklir. Hulu ledak konvesional yang dapat dibawa seberat 200-300
kg. wikipedia.org
India
juga mengembangkan rudal BrahMos yang dapat ditembakkan dari pesawat
tempur Su-30 MKI. Untuk membawa rudal BrahMos, Su-30 MKI harus menjalani
penguatan, karena BrahMos memiliki panjang hampir 9 m dan berat 2,5
ton. India kemudia mengembangkan BrahMos berukuran lebih kecil, panjang 6
m, sehingga dapat dibawa tanpa perlu modifikasi pesawat. Saat ini,
BrahMos Aerospace sedang mengembangkan BrahMos 2 yang mampu melesat
hingga kecepatan 7 mach atau 8.575 km/jam. wikipedia.org
Credit Tempo.co