Senin, 29 Agustus 2016

Gencatan senjata Kolombia setelah perang 52 tahun


farc
Pemimpin FARC, Rodrigo Londono, memerintahkan penghentian penembakan.
Gencatan senjata mulai diterapkan di Kolombia antara kelompok pemberontak sayap politik kiri terbesar dan pemerintah, mengakhiri salah satu pemberontakan terlama dunia.

Pemberlakuannya mulai berlaku (29/08) tengah malam waktu setempat setelah perundingan damai selama empat tahun di Kuba antara FARC dan pemerintah.
Kesepakatan akhir yang akan menyudahi perang selama 52 tahun akan ditandatangani bulan depan.
    Pemimpin FARC, Rodrigo Londono, yang dikenal dengan nama Timoleon Jimenez atau Timochenko, telah memerintahkan penghentian penembakan.
    "Orang tua tidak akan pernah lagi memakamkan anak-naknya yang terbunuh karena perang," kata Timochenko kepada para wartawan. "Semua persengketaan dan masalah ditinggalkan di masa lalu," katanya.
    Presiden Kolombia, Juan Manuel Santos, menandatangani dekrit yang menyatakan penghentian operasi militer terhadap FARC, yang juga mulai berlaku pada tengah malam.
    "Salah satu bab paling menyakitkan negara" akan berakhir, demikian pesan Twitternya. Minggu (28/08).
    Santos menambahkan gencatan ini adalah suatu 'langkah bersejarah'.
    Konflik pemerintah Kolombia dan pemberontak FARC menewaskan 220.000 orang dan menyebabkan jutaan orang mengungsi.





    Credit  BBC